Description:
Abstract. Thalassemia is a disease of acute anemia inherited through genes which can be deadly. To keep survive, there are helpers who assist and motivate for them. The process of growing of motivation of people with thalassemia through persuasion communication is a technique that is used between the helper and the patient. The study, of "Persuasive Communication of Helper in Growing the Motivation for People with Thalassemia" was performed at the Poly Thalassemia in Hasan Sadikin Hospital. The purpose of this study is to find out how persuasive communication applied by the helper to the patient. The method used is qualitative study with a phenomenological approach, and data is collect by using in-depth interviews, observation and literature study. Informants consisted of 4 helper, who are trustee who works directly in the field dealing with patients with thalassemia. The result showed that there was a relationship between helper emotionally with people who suffered from thalassemia. In performing their duties, helpers worked based on emotional drive. Helper shared their personal experiences to persuade the patient to survive. Key Words: Phenomenology approach, Helper, Persuasion Abstrak. Thalassemia merupakan salah satu penyakit anemia akut yang diturunkan melalui gen dan dapat mematikan. Untuk bertahan hidup, mereka tidak hanya berjuang sendiri mempertahakannya, ada helper yang membantu dan memotivasi untuk mereka bertahan hidup. Proses menumbuhkan motivasi pada penderita melalui komunikasi persuasi merupakan teknik yang digunakan antara helper dan penderita, ke arah yang diinginkan ataupun sebaliknya. Penelitian yang berjudul “Komunikasi Persuasi Helper dalam Menumbuhkan Motivasi Bagi Penderita Thalassemia” ini dilakukan di Poli Thalassemia Rumah Sakit Hasan Sadikin. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana komuniksi persuasi diaplikasikan oleh helper terhadap penderita. Dengan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam. Selain itu observasi serta studi pustaka menjadi pelengkap data penelitian. Informan terdiri dari 4 orang helper yang merupakan pengurus yayasan yang terjun langsung di lapangan menangani penderita thalassemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada keterkaitan secara emosional antara helper dengan penderita thalassemia. Dalam melakukan tugasnya, helper lebih banyak bergerak karena dorongan emosional karena mereka mengalami sendiri apa yang dirasakan penderita. Helper membagi pengalaman pribadinya pada penderita untuk penerapan dalam mengajak atau membujuk penderita untuk bertahan hidup. Kata Kunci: Studi fenomenologi, Helper, Persuasi