Abstract:
Dalam proses pencapaian target mereka dihadapkan dengan kesulitan dan juga hambatan, untuk dapat menghadapi kesulitan dan hambatan yang terjadi dengan baik dan tetap bertahan dengan kondisi tersebut, petarung Kodrat mempunyai berbagai motif sosial yang digunakan untuk dapat mencapai targetnya dengan baik. Menurut Schneiders Penyesuaian Diri adalah Penyesuaian diri merupakan proses yang meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, frustrasi, dan konflik-konflik agar terdapat keselarasan antara tuntutan diri dengan tuntutan lingkungan dimana individu berada.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, dimana untuk menggambarkan secara cermat mengenai karakteristik dari suatu gejala dan berusaha untuk mendapatkan dan menyampaikan fakta-fakta yang jelas, teliti, dan lengkap tanpa banyak detail yang tidak penting. Penelitian deskriptif juga bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala yang lain dalam masyarakat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 Remaja yang putus sekolah di Kampung Jagarayu Kota Serang Provinsi Banten. Data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner sebagai data utama dan wawancara sebagai data penunjang.
Melalui statistik deskriptif diperoleh data bahwa sebagian besar remaja yang putus sekolah harus mampu menyesuaikan diri yang baik di lingkungan masyarakat dengan walaupun mereka sudah tidak menjadi pelajar. Sehingga, berdasarkan penelitian ini diharapkan kepada Remaja Yang Putus Sekolah Di Kampung Jagarayu Kota Serang untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat dengan baik.