Abstract. Acne occurs due to blockage of the follicles by dead skin cells , sebum and infection by the bacteria Staphylococcus epidermidis. Oil of cinnamon (Cinnamomum burmanni Nees ex Bl.) are known to have sinamaldehid compound that acts as an antibacterial . This study aims to determine the content of compounds in cinnamon oil and test the antibacterial activity against S. epidermidis. Determining the content of the active compound was conducted by GC - MS.Pengujian antibacterial activity performed by the agar diffusion method against the oil concentration is 0.2; 0.5; 1 and 2% . The results of GC - MS is known that cinnamon oil containing sinnamaldehid as much as 61.53%. The results showed MIC cinnamon oil is 0.5% which gives inhibitory diameter of 8.2 ± 1.32 mmAbstrak. Jerawat terjadi karena adanya penyumbatan folikel oleh sel-sel kulit mati, sebum dan infeksi oleh bakteri Staphylococcus epidermidis. Minyak kayu manis (Cinnamomum burmanni Nees ex Bl.) diketahui memiliki senyawa sinamaldehid yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa dalam minyak kayu manis dan menguji aktivitas antibakterinya terhadap S. epidermidis. Penentuan kandungan senyawa aktif dilakukan dengan metode GC-MS.Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar terhadap konsentrasi minyak yaitu 0,2; 0,5; 1 dan 2%. Hasil GC-MS diketahui bahwa minyak kayu manis mengandung sinnamaldehid sebanyak 61,53%. Hasil penelitian menunjukkan nilai KHM minyak kayu manis adalah 0,5% yang memberikan diameter hambat 8,2 ± 1,32 mm.
Jerawat terjadi karena adanya penyumbatan folikel oleh sel-sel kulit mati, sebum dan infeksi oleh bakteri Staphylococcus epidermidis. Minyak kayu manis (Cinnamomum burmanni Nees ex Bl.) diketahui memiliki senyawa sinamaldehid yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa dalam minyak kayu manis dan menguji aktivitas antibakterinya terhadap S. epidermidis. Penentuan kandungan senyawa aktif dilakukan dengan metode GC-MS.Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar terhadap konsentrasi minyak yaitu 0,2; 0,5; 1 dan 2%. Hasil GC-MS diketahui bahwa minyak kayu manis mengandung sinnamaldehid sebanyak 61,53%. Hasil penelitian menunjukkan nilai KHM minyak kayu manis adalah 0,5% yang memberikan diameter hambat 8,2 ± 1,32 mm.