Universitas Islam Bandung Repository

Formulasi Sediaan Tablet yang Mengandung Ekstrak Etanol Biji Koro Benguk dengan Bahan Pengikat CMC-Na, Amylum Manihot dan Kombinasi Keduanya sebagai Afrodisiak

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Somantri, Acep
dc.creator Kartadarma, Embit
dc.creator Fitrianingsih, Sri Peni
dc.date 2016-08-11
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4254
dc.description Abstract. Reproductive health problems in Indonesia has increased in recent years. Based on research on mice, velvet beans or Mucuna pruriens L. DC. can deal with reproductive health issues. Based on the exposure, the problem in this research is formulated as follows: (1) whether the 70% ethanol extract velvet beans (Mucuna pruriens L. DC.) can be made preparation of tablets with binder CMC-Na, amylum manihot, and a combination of both? (2) whether the 70% ethanol extract velvet beans (Mucuna pruriens L. DC.) at a dose of 0.52; 1.04 and 1.56 mg / 20 g BW mice can provide aphrodisiac activity against male mice (Mus musculus)?. The subjects used in this study is a DDY strain male mice. Created 5 as a control group, comparison, velvet beans extract dose 0.52; 1.04 and 1.56 mg / 20g BW mice. Velvet beans extract made preparation of tablets using wet granulation method with some variation of the binder is CMC-Na, amylum manihot and a combination of both (1:1). The results obtained in this study were velvet beans extract dose 0.52; 1.04 and 1.56 mg / 20 g BW mice have an aphrodisiac effect in the form of mounting frequency in DDY strain male mice. Velvet beans extract granulated using binder CMC-Na, amylum manihot and a combination of both (1: 1) to produce a tablet that meets the requirements of uniformity of size, weight uniformity, hardness, friability and friksibility. From the above results can be summarized as follows: (1) velvet beans extract binder 1% CMC-Na is the best formulation, because it produces tablets eligible uniformity of size, weight uniformity, hardness, friability and friksibility. (2) velvet beans extract dose of 1.56 mg / 20 g of mice BB has the best aphrodisiac activity, as it has a significant difference to the control group.Abstrak. Masalah kesehatan reproduksi di Indonesia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan penelitian pada mencit, koro benguk atau Mucuna pruriens L. DC. dapat menangani masalah kesehatan reproduksi. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) apakah ekstrak etanol 70% biji koro benguk (Mucuna pruriens L. DC.) dapat dibuat sediaan tablet dengan bahan pengikat CMC-Na, amylum manihot, dan kombinasi keduanya? (2) apakah ekstrak etanol 70% biji koro benguk (Mucuna pruriens L. DC.) pada dosis 0,52; 1,04 dan 1,56 mg/20 g BB mencit dapat memberikan aktivitas afrodisiak terhadap mencit jantan (Mus musculus)?. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit jantan galur DDY. Dibuat 5 kelompok sebagai kontrol, pembanding, ekstrak biji koro benguk dosis 0,52; 1,04 dan 1,56 mg/20g BB mencit. Ekstrak biji koro benguk dibuat sediaan tablet menggunakan metode granulasi basah dengan variasi beberapa bahan pengikat yaitu CMC-Na, amylum manihot dan kombinasi keduanya (1:1). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah ekstrak biji koro benguk dosis 0,52; 1,04 dan 1,56 mg/20 g BB mencit mempunyai efek afrodisiak berupa mounting frequency pada mencit jantan galur DDY. Ekstrak biji koro benguk yang digranulasi menggunakan bahan pengikat CMC-Na, amylum manihot dan kombinasi keduanya (1:1) menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, friabilitas dan friksibilitas. Dari hasil diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ekstrak biji koro benguk dengan bahan pengikat CMC-Na 1% merupakan formulasi terbaik, karena menghasilkan tablet yang memenuhi syarat keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, friabilitas dan friksibilitas. (2) ekstrak biji koro benguk dosis 1,56 mg/20 g BB mencit mempunyai aktivitas afrodisiak terbaik, karena memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kelompok kontrol.
dc.description Masalah kesehatan reproduksi di Indonesia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan penelitian pada mencit, koro benguk atau Mucuna pruriens L. DC. dapat menangani masalah kesehatan reproduksi. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) apakah ekstrak etanol 70% biji koro benguk (Mucuna pruriens L. DC.) dapat dibuat sediaan tablet dengan bahan pengikat CMC-Na, amylum manihot, dan kombinasi keduanya? (2) apakah ekstrak etanol 70% biji koro benguk (Mucuna pruriens L. DC.) pada dosis 0,52; 1,04 dan 1,56 mg/20 g BB mencit dapat memberikan aktivitas afrodisiak terhadap mencit jantan (Mus musculus)?. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit jantan galur DDY. Dibuat 5 kelompok sebagai kontrol, pembanding, ekstrak biji koro benguk dosis 0,52; 1,04 dan 1,56 mg/20g BB mencit. Ekstrak biji koro benguk dibuat sediaan tablet menggunakan metode granulasi basah dengan variasi beberapa bahan pengikat yaitu CMC-Na, amylum manihot dan kombinasi keduanya (1:1). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah ekstrak biji koro benguk dosis 0,52; 1,04 dan 1,56 mg/20 g BB mencit mempunyai efek afrodisiak berupa mounting frequency pada mencit jantan galur DDY. Ekstrak biji koro benguk yang digranulasi menggunakan bahan pengikat CMC-Na, amylum manihot dan kombinasi keduanya (1:1) menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, friabilitas dan friksibilitas. Dari hasil diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ekstrak biji koro benguk dengan bahan pengikat CMC-Na 1% merupakan formulasi terbaik, karena menghasilkan tablet yang memenuhi syarat keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, friabilitas dan friksibilitas. (2) ekstrak biji koro benguk dosis 1,56 mg/20 g BB mencit mempunyai aktivitas afrodisiak terbaik, karena memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kelompok kontrol.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/4254/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/downloadSuppFile/4254/681
dc.rights Copyright (c) 2016 Prosiding Farmasi
dc.source Prosiding Farmasi; Vol 2, No 2, Prosiding Farmasi (Agustus, 2016); 343-350
dc.source Prosiding Farmasi; Vol 2, No 2, Prosiding Farmasi (Agustus, 2016); 343-350
dc.source 2460-6472
dc.subject
dc.subject
dc.subject Farmasetika
dc.subject Mucuna pruriens L. DC., afrodisiak, granulasi basah
dc.title Formulasi Sediaan Tablet yang Mengandung Ekstrak Etanol Biji Koro Benguk dengan Bahan Pengikat CMC-Na, Amylum Manihot dan Kombinasi Keduanya sebagai Afrodisiak
dc.title Formulasi Sediaan Tablet yang Mengandung Ekstrak Etanol Biji Koro Benguk dengan Bahan Pengikat CMC-Na, Amylum Manihot dan Kombinasi Keduanya sebagai Afrodisiak
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type
dc.type Pembuatan sediaan tablet menggunakan metode granulasi basah


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account