Abstract. This research was done to isolate antioxidant compounds of fresh mareme (Glochidion borneense, (Müll. Arg.) Boerl.) leaves. The extraction methode was using graded maceration with a different polarity solvent i.e. n-hexane, ethylacetate and methanol. Antioxidant activity was tested qualitatively, using thin layer chromatography methode (TLC) with spray reagent DPPH (1,1-diphenyl-2-picrilhydrazyl). The methanol extract showed better antioxidant activity than n-hexane extract and etylacetate extract. The methanol extract were fractinated using classic column chromatography methode with isocratic elution methode using n-hexane : chloroform (4:6) as solvent. The fraction number 1, 5, 10, 15 and 20 monitored by thin layer chromatography methode (TLC) using mobile phase n-hexane : chloroform (4:6) and using spray reagent DPPH. The fraction number 5 refined with TLC-preparative using n-hexane : chloroform (5:5) as solvent. The ribbon with Rf 0,74 scraped until isolate was obtained. The purity test of isolate using TLC single developer showed 1 spot. Characterization of isolat using spectrophotometer UV-Vis showed absorption at λ 240 nm and characterization using spotting visible FeCl3 showed spotting a green to black colour expected that isolate was a phenolate compound.Abstrak. Telah dilakukan penelitian untuk mengisolasi senyawa antioksidan dari daun mareme (Glochidion borneense, (Müll. Arg.) Boerl.) segar. Ekstraksi dilakukan secara maserasi bertingkat menggunakan pelarut dengan kepolaran berbeda yaitu n-heksana, etilasetat, dan metanol. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif, menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan pereaksi semprot DPPH. Ekstrak metanol daun mareme menunjukkan aktivitas antioksidan lebih baik dari ekstrak daun mareme n-heksana dan ekstrak etil asetat. Ekstrak metanol daun mareme di fraksinasi secara metode kromatografi kolom klasik dengan metode elusi isokratik, menggunakan campuran pelarut n-heksana : kloroform (4:6). Fraksi 1, 5, 10, 15, dan 20 dipantau dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase gerak n-heksana : kloroform (4:6) dan penampak bercak DPPH. Fraksi 5 dimurnikan secara KLT-preparatif menggunakan fase gerak n-heksana : kloroform (5:5). Pita pada Rf 0,74 dikerok sehingga diperoleh isolat. Uji kemurnian isolat menggunakan KLT pengembangan tunggal menunjukkan 1 bercak. Karakterisasi isolat dengan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan adanya absorbansi maksimal pada λ 240 nm dan karakterisasi dengan menggunakan penampak bercak FeCl3 menunjukkan bercak berwarna hijau kehitaman sehingga isolat tersebut diduga berupa senyawa fenolat.
Telah dilakukan penelitian untuk mengisolasi senyawa antioksidan dari daun mareme (Glochidion borneense, (Müll. Arg.) Boerl.) segar. Ekstraksi dilakukan secara maserasi bertingkat menggunakan pelarut dengan kepolaran berbeda yaitu n-heksana, etilasetat, dan metanol. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif, menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan pereaksi semprot DPPH. Ekstrak metanol daun mareme menunjukkan aktivitas antioksidan lebih baik dari ekstrak daun mareme n-heksana dan ekstrak etil asetat. Ekstrak metanol daun mareme di fraksinasi secara metode kromatografi kolom klasik dengan metode elusi isokratik, menggunakan campuran pelarut n-heksana : kloroform (4:6). Fraksi 1, 5, 10, 15, dan 20 dipantau dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase gerak n-heksana : kloroform (4:6) dan penampak bercak DPPH. Fraksi 5 dimurnikan secara KLT-preparatif menggunakan fase gerak n-heksana : kloroform (5:5). Pita pada Rf 0,74 dikerok sehingga diperoleh isolat. Uji kemurnian isolat menggunakan KLT pengembangan tunggal menunjukkan 1 bercak. Karakterisasi isolat dengan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan adanya absorbansi maksimal pada λ 240 nm dan karakterisasi dengan menggunakan penampak bercak FeCl3 menunjukkan bercak berwarna hijau kehitaman sehingga isolat tersebut diduga berupa senyawa fenolat.