Abstract. Nilem fish, (Osteochilus hasselti C.V.), has been the best fishery commodity which has the advantage of the aspects of the economy, aquaculture, and environmental sustainability. The biggest potential of Nilem is their eggs, which has the chance of becoming caviar export commodity. Nilem’s eggs contain omega-3, which are beneficial to our health. The addition of fish oil in feeding them up become the habit of Nilem farmers in Indonesia. Fish oil waste byproduct of fish processing industry in Muncar, Banyuwangi, known to contain omega-3 fatty acids and also contain saturated fatty acids. Concentrated fish oil is the result of purification by using urea complexation method which contains rich fatty acids in omega-3. Making microemulsion concentrate can maintain the stability of the oil that is thermolabile.The purpose of this study was to determine the effect of fish oil microemulsion concentrate in the feed to the weight of Nilem fish eggs (Osteochilus hasselti C.V.). The analysis showed that the weight of fish egg with the addition of a fish oil microemulsion concentrate in feed is 45.2 gram. It is greater compared to the weight of fish egg in control without the concentrate, which are 34.18 and 30.08 gram.Abstrak. Ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) menjadi salah satu komoditi perikanan yang memiliki keunggulan dari aspek ekonomi, budidaya dan kelestarian lingkungan. Telur ikan nilem lebih digemari masyarakat dibandingkan dengan dagingnya dan mempunyai peluang sebagai komoditas ekspor sebagai caviar. Kebiasaan peternak di Indonesia, pada setiap pakan yang diberikan terhadap ikan, selalu ditambahkan minyak ikan sebagai peningkat nutrisinya. Minyak ikan tersebut berasal dari hasil samping industri pengolahan ikan di kawasan Muncar, Banyuwangi. Minyak ikan limbah dilakukan pemurnian dengan metode kompleksasi urea dapat meningkatkan kandungan asam lemak tak jenuh dan menurunkan kadar asam lemak jenuh. Konsentrat minyak hasil pemurnian dibuat sediaan mikroemulsi untuk menjaga stabilitas minyak yang termolabil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minkroemulsi konsentrat minyak ikan dalam pakan terhadap bobot telur ikan nilem. Data hasil analisis menunjukan bahwa pemberian mikroemulsi konsentrat minyak ikan menghasilkan bobot telur terbesar yaitu 45,2 gram, dibandingkan dengan penambahan konsentrat minyak ikan dalam pakan dan kontrol yaitu 34,18 gram dan 30,08 gram.
Ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) menjadi salah satu komoditi perikanan yang memiliki keunggulan dari aspek ekonomi, budidaya dan kelestarian lingkungan. Telur ikan nilem lebih digemari masyarakat dibandingkan dengan dagingnya dan mempunyai peluang sebagai komoditas ekspor sebagai caviar. Kebiasaan peternak di Indonesia, pada setiap pakan yang diberikan terhadap ikan, selalu ditambahkan minyak ikan sebagai peningkat nutrisinya. Minyak ikan tersebut berasal dari hasil samping industri pengolahan ikan di kawasan Muncar, Banyuwangi. Minyak ikan limbah dilakukan pemurnian dengan metode kompleksasi urea dapat meningkatkan kandungan asam lemak tak jenuh dan menurunkan kadar asam lemak jenuh. Konsentrat minyak hasil pemurnian dibuat sediaan mikroemulsi untuk menjaga stabilitas minyak yang termolabil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minkroemulsi konsentrat minyak ikan dalam pakan terhadap bobot telur ikan nilem. Data hasil analisis menunjukan bahwa pemberian mikroemulsi konsentrat minyak ikan menghasilkan bobot telur terbesar yaitu 45,2 gram, dibandingkan dengan penambahan konsentrat minyak ikan dalam pakan dan kontrol yaitu 34,18 gram dan 30,08 gram.