Abstract:
Disuatu daerah di Kota Bandung tepatnya di Jalan Malabar terdapat
sekumpulan orang Perantau Asal Madura yang berprofesi sebagai pedagang yang
mempunyai tujuan tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kehidupan
kesehariannya-pun tidak lepas dari kegiatan komunikasi dan selalu terlibat dalam
komunikasi yang bersifat rutinitas yang sering dilakukan yang menjadi ciri khas
khusus dalam aktivitas komunikasi. Komunikasi disini sangat berperan penting
dalam menjelaskan segala sesuatunya, maka jelas bahwa komunikasi tidak dapat
dipisahkan dengan kehiduapan manusia, baik sebagai individu itu sendiri maupun
dengan anggota masyarakat.
Pertukaran informasi yang terjadi dalam proses komunikasi dalam suatu
masyarakat tersebut merupakan pertukaran symbol-simbol yang di beri makna
yang pada dasarnya makna itu sendiri merupakan individu-individu yang terlibat
dalam aktivitas komunikasi, oleh karenanya aktivitas yang menjadi kebiasaan
yang sering dilakukan tersebut tanpa disadari membentuk sebuah pola
komunikasi, pola kebiasaan yang menjadikannya ciri khas dari masing-masing
pelaku komunikasi tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian yang berjudul “ Pola
Komunikasi Komunitas Perantau Asal Madura di Kota Bandung”. Penelitian ini
bertujuan untuk meneliti aktivitas komunikasi yang terdiri dari peristiwa
komunikasi, situasi komunikasi, tindak komunikasi dan makna komunikasi yang
terjadi pada keluarga perantau asal Madura di Kota Bandung.
Penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi
komunikasi, dengan menentukan key informan menggunakan teknik purposive
sampling yang terdiri dari Mas Sudih dan Mba Sulamah, Mas Ferry dan Mba
Misnadeh dan Mas Marsiyam dan Mba Mahriyeh sebagai informan dalam
penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan
wawancara mendalam, observasi partisipan dan studi pustaka.
Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pola kebiasaan yang sering
dilakukan yang menjadikan aktivitas komunikasi yang terdiri dari perstiwa
komunikasi, situasi komunikasi, tindak komunikasi dan makna komunikasi
tersebut menjadi kebiasaan-kebiasaan yang bersifat rutinitas serta membentuk
sebuah pola komunikasi yang membuat setiap keluarga itu mempunyai peran
masing-masing dalam menjalankan fungsi dengan aktivitas komunikasinya.