dc.contributor.author |
Nuranti, Neisha Nadya |
|
dc.date.accessioned |
2017-02-22T02:42:40Z |
|
dc.date.available |
2017-02-22T02:42:40Z |
|
dc.date.issued |
2015 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/8289 |
|
dc.description.abstract |
Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi patologis ditandai dengan kadar
kolesterol plasma di dalam darah melebihi batas normal (>200 mg/dL). Kondisi
ini dapat meningkatkan risiko aterosklerosis yaitu penyumbatan pembuluh darah
arteri akibat adanya penumpukan kolesterol. Aterosklerosis merupakan risiko
penyebab penyakit jantung koroner (PJK). Individu yang terlalu sering
mengonsumsi sejumlah makanan yang memiliki kadar lemak tinggi dapat memicu
hiperkolesterolemia tanpa dibarengi dengan melakukan olahraga secara rutin.
Pengembangan obat berasal dari bahan alam lebih diminati masyarakat sehingga
dikembangkan obat berasal dari ekstrak etanol kulit buah salak dalam upaya
pemanfaatan limbah. Pengujian antihiperkolesterolemia, terbagi atas tiga
kelompok uji dengan masing-masing dosis yaitu 210; 420; 840 mg/kg BB dan
kelompok pembanding (simvastatin) dengan dosis 1,3 mg/kg BB terhadap mencit
yang telah diinduksi secara eksogen dengan pemberian diet tinggi lemak (DTL)
selama 21 hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak
etanol kulit buah salak dosis 210; 840 mg/kg bobot badan mencit memiliki
aktivitas menurunkan kolesterol total darah mencit dan persentase penurunan
kolesterol terbesar (23,72%) yaitu pada dosis 840 mg/kg bobot badan mencit. |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas MIPA Universitas Islam Bandung (UNISBA) |
en_US |
dc.subject |
Ekstrak etanol kulit buah salak, Salacca zalacca, antihiperkolesterolemia |
en_US |
dc.title |
Uji Aktivitas Antihiperkolesterolemia Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak (Salacca Zalacca (Gaertner.) Voss) Terhadap Mencit Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak |
en_US |
dc.type |
Article |
en_US |