Abstract:
Diare merupakan salah satu penyakit permasalah kesehatan dunia terutama negara
berkembang. Bakteri yang dapat menyebabkan diare antara lain Bacillus cereus
dan Escherichia coli. Beberapa tanaman masih banyak yang belum dimanfaatkan
sebagai obat untuk diare dan penggunaannya masih berdasarkan empiris salah
satunya adalah jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk). Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun
jati belanda, menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM), dan menentukan
nilai kesetaraan ekstrak dengan kloramfenikol. Uji aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun jati belanda dan penentuan nilai kesetaraan ekstrak dengan
kloramfenikol terhadap Bacillus cereus dan Escherichia coli dilakukan
menggunakan metode difusi agar dengan menggunakan perforator dengan
konsentrasi ekstrak etanol daun jati belanda 20%; 15%; 10%; 5%; 2,5%; 1%;
0,75%; dan 0,5%. Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun jati belanda
memiliki aktivitas antibakteri dengan nilai KHM pada konsentrasi 1%. Nilai
kesetaraan ekstrak etanol daun jati belanda terhadap kloramfenikol pada Bacillus
cereus hasil menunjukan bahwa 1 mg ekstrak daun jati belanda setara dengan
0,06625 μg kloramfenikol dan pada Escherichia coli hasil menunjukan bahwa 1
mg ekstrak setara dengan 0,05185 μg kloramfenikol.