Abstract:
Pembangunan sarana dan prasarana bertujuan untuk melengkapi fasilitas suatu
daerah, seperti pembangunan jembatan Suramadu yang mempermudah
aksesibilitas masyarakat Madura dan Surabaya untuk melakukan kegiatannya.
Tidak hanya menimbulkan dampak yang positif, pembangunan jembatan
suramadu juga menimbulkan efek yang negatif. Untuk mengetahui tingkat
perkembangan Kabupaten Sumenep setelah pembangunan Jembatan
Suramadu maka perlu dilakukan analisis ekonomi agar kita mengetahui kondisi
masyarakat Kabupaten Sumenep setelah dibangunnya Jembatan Suramadu
yang telah beroperasi sejak tahun 2009 hingga sekarang. Analisis tersebut juga
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak jembatan tersebut
mempengaruhi kehidupan masyarakat dan kondisi Kabupaten Sumenep
tersebut. Dalam studi yang dilakukan di Kabupaten Sumenep ini, dampak yang
akan dikaji adalah dampak ekonomi, karena tercantum pada Perpres no 27
tahun 2008 mengenai Badan Pengembangan Wilayah Suramadu, terdapat 5
wilayah pengembangan ekonomi termasuk di dalamnya Kabupaten Semenep.
Untuk mengetahui adanya sebuah dampak ekonomi maka harus dilakukan
analisis laju pertumbuhan ekonomi, analisis pembangunan ekonomi, analisis
Ketimpangan wilayah, dan analisis Kajian Kebijakan. Dari hasil analisis secara
umum dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan
dan adanya pembukaan lapangan usaha baru yang menunjukan dampak yang
positif. Tetapi dampak negative terlihat pada peningkatan pengangguran dan
penurunan kiesempatan kerja. Oleh karena itu program-program yang telah
direncanakan oleh pemerintah seharusnya dapat dilakukan sebaik-baiknya agar
Kabupaten Sumenep merasakan dampak secara real dari terbangunnya
Jembatan Suramadu yang telah menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau
Madura.