Shewhart chart is very effective to detects process mean shift which more than 2 . However, if mean process shift is less than 2 , then this control chart is less sensitive. Detecting process mean shift which less than 1 , sugested to use CUSUM (( Cumulative Sum ) and EWMA ( Exponentially Weighted Moving Average) chart. This paper discussed about synthetic control chart which is combination of Xbar control chart and CRL control chart as alternative of CUSUM and EWMA control chart. ARL (Average Run Length ) of synthetic chart is compared with Xbar and EWMA control chart. Synthetic chart is used to strength thread in PT.World Yamater Spinning Milis II Karawang regency. The results show that the process out of control. Diagram kendali sangat efektif untuk mendeteksi pergeseran rata-rata proses diatas 2 . Untuk pergeseran rata – rata proses dibawah diagram kendali ini kurang sensitive. Untuk mendeteksi pergeseran rata – rata kecil dibawah 1 dapat menggunakan diagram CUSUM ( Cumulative Sum ) dan EWMA ( Exponentially Weighted Moving Average ). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang diagram kendali sintetik yang merupakan gabungan dari diagram kendali dan diagram kendali CRL (Conforming Run Length) sebagai alternatif dari diagram Kendali CUSUM dan EWMA. Average Run Length (ARL) dari diagram sintetik akan dibandingkan dengan diagram kendali dan diagram kendali EWMA. Implementasi dari diagram sintetis akan digunakan untuk mengontrol data kekuatan benang di PT.World Yamater Spinning Milis II Kabupaten Karawang.. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses tidak terkendali atau out of control.
Diagram kendali sangat efektif untuk mendeteksi pergeseran rata-rata proses diatas 2 . Untuk pergeseran rata – rata proses dibawah diagram kendali ini kurang sensitive. Untuk mendeteksi pergeseran rata – rata kecil dibawah 1 dapat menggunakan diagram CUSUM ( Cumulative Sum ) dan EWMA ( Exponentially Weighted Moving Average ). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang diagram kendali sintetik yang merupakan gabungan dari diagram kendali dan diagram kendali CRL (Conforming Run Length) sebagai alternatif dari diagram Kendali CUSUM dan EWMA. Average Run Length (ARL) dari diagram sintetik akan dibandingkan dengan diagram kendali dan diagram kendali EWMA. Implementasi dari diagram sintetis akan digunakan untuk mengontrol data kekuatan benang di PT.World Yamater Spinning Milis II Kabupaten Karawang.. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses tidak terkendali atau out of control.