Universitas Islam Bandung Repository

Analisis Komparatif Konsep Pengambilan Laba dalam Berbisnis menurut Pendapat Abu Hamid Al Ghazali dan Yusuf Qardhawi (Studi Kasus Pada Pasar Astana Anyar Bandung)

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Aisiah, Iis
dc.creator Zainuddin, M.
dc.creator Surahman, Maman
dc.date 2017-01-25
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/5789
dc.description Abstract.Business activities in the teaching of the Islamic religion is recommended. Because one of the doors of success is the door that included business, and business activity is one part of the practice bermuamalah. Among several goals in business one of them is to make a profit, which is a reflection of the growth of wealth. In determining the profit-making turns Abu Hamid Al-Ghazali and Yusuf Qaradawi looked at differently, especially about income limits are taken. Abu Hamid Al-Ghazali argued that the profits would be taken ranging from 5% to 10% and can not exceed that limit. Another opinion of Yusuf Qaradawi that take advantage that there is no limit. The purpose of this study was to determine the opinion of Abu Hamid Al-Ghazali and Yusuf Qaradawi on Profit Taking Concept of Doing Business and the implementation of the two opinions in the market Astana Anyar Bandung. The method used in this research is descriptive analysis. Source of this research is the primary data and secondary data documentation interviews with traders at the Pasar Anyar Bandung Astana. The data collection technique is litelatur studies, documentation and interviews. Data analysis technique used is descriptive qualitative comparative analysis. Based on the research results, conclusions are obtained first, Abu Hamid Al-Ghazali's opinion on the concept of making profit in business is half to one out of every ten dirham coin. This thinking has become irrelevant when applied to today where the majority of businesses take more advantage of it due to the business account of all the costs, risks incurred to obtain merchandise. Second, Yusuf Qaradawi Opinions about the concept of profit-making in business is allowed to take a percentage of any of the purchase price of merchandise was not done during the fraud, opinions Yusuf Qaradawi is more appropriate to be applied in the present. Third, the implementation of the opinion of Imam Al-Ghazali and Yusuf Qaradawi on the concept of making a profit in doing business in the market Astana Anyar Bandung is: The majority of traders in the market Astana Anyar Bandung in making profit that is the range of 13% -220% which is many times more of the capital or the purchase price and more likely to follow the opinion of Yusuf Qaradawi is no limitation in making a profit and what percentage was free of uptake of the purchase price.Abstrak.Aktifitas bisnis di dalam ajaran agama Islam sangatlah dianjurkan. Karena salah satu pintu kesuksesan adalah dari pintu yang di dalamnya termasuk bisnis, dan aktifitas bisnis adalah salah satu bagian dari praktik bermuamalah. Diantara beberapa tujuan dalam berbisnis salah satunya adalah untuk meraih laba, yang merupakan cerminan pertumbuhan harta. Dalam menentukan pengambilan laba ternyata Abu Hamid Al Ghazali dan Yusuf Qardhawi memandangnya secara berbeda, terutama tentang batasan laba yang diambil. Abu Hamid Al Ghazali berpendapat bahwa laba yang boleh diambil berkisar 5% sampai 10% dan tidak boleh melebihi batasan itu. Pendapat lain dari Yusuf Qardhawi bahwa mengambil keuntungan itu tidak ada batasannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Abu Hamid Al Ghazali dan Yusuf Qardhawi  mengenai Konsep Pengambilan Laba dalam Berbisnis dan pelaksanaan mengenai kedua pendapat tersebut di Pasar Astana Anyar Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif analitis. Sumber penelitian ini adalah data primer dokumentasi dan data sekunder hasil wawancara dengan para pedagang di Pasar Astana Anyar Bandung. Teknik pengumpulan data adalah studi litelatur, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif-komparatif. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh adalah pertama,  Pendapat Abu Hamid Al Ghazali tentang konsep pengambilan Laba dalam berbisnis adalah setengah sampai satu dirham dari setiap sepuluh dirhamnya. Pemikiran ini sudah menjadi tidak relevan apabila diterapkan pada zaman sekarang dimana mayoritas pebisnis mengambil keuntungan lebih dari itu dikarenakan para pebisnis memperhitungkan segala biaya-biaya, risiko yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang dagangannya. Kedua, Pendapat Yusuf Qardhawi tentang konsep pengambilan Laba dalam berbisnis adalah boleh mengambil berapa persen pun dari harga beli barang dagangannya itu selama tidak dilakukan dengan jalan penipuan, pendapat Yusuf Qardhawi ini lebih tepat untuk diterapkan pada masa sekarang. Ketiga, Pelaksanaan mengenai pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi tentang Konsep pengambilan laba dalam berbisnis di Pasar Astana Anyar Bandung adalah: Mayoritas pedagang di Pasar Astana Anyar Bandung dalam mengambil laba yaitu kisaran 13%-220% yaitu berkali-kali lipat dari modal atau harga beli dan cenderung lebih mengikuti kepada pendapat Yusuf Qardhawi yaitu tidak ada batasan dalam pengambilan laba dan bebas berapa persen pun pengambilannya dari harga beli.
dc.description Aktifitas bisnis di dalam ajaran agama Islam sangatlah dianjurkan. Karena salah satu pintu kesuksesan adalah dari pintu yang di dalamnya termasuk bisnis, dan aktifitas bisnis adalah salah satu bagian dari praktik bermuamalah. Diantara beberapa tujuan dalam berbisnis salah satunya adalah untuk meraih laba, yang merupakan cerminan pertumbuhan harta. Dalam menentukan pengambilan laba ternyata Abu Hamid Al Ghazali dan Yusuf Qardhawi memandangnya secara berbeda, terutama tentang batasan laba yang diambil. Abu Hamid Al Ghazali berpendapat bahwa laba yang boleh diambil berkisar 5% sampai 10% dan tidak boleh melebihi batasan itu. Pendapat lain dari Yusuf Qardhawi bahwa mengambil keuntungan itu tidak ada batasannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Abu Hamid Al Ghazali dan Yusuf Qardhawi  mengenai Konsep Pengambilan Laba dalam Berbisnis dan pelaksanaan mengenai kedua pendapat tersebut di Pasar Astana Anyar Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif analitis. Sumber penelitian ini adalah data primer dokumentasi dan data sekunder hasil wawancara dengan para pedagang di Pasar Astana Anyar Bandung. Teknik pengumpulan data adalah studi litelatur, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif-komparatif. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh adalah pertama,  Pendapat Abu Hamid Al Ghazali tentang konsep pengambilan Laba dalam berbisnis adalah setengah sampai satu dirham dari setiap sepuluh dirhamnya. Pemikiran ini sudah menjadi tidak relevan apabila diterapkan pada zaman sekarang dimana mayoritas pebisnis mengambil keuntungan lebih dari itu dikarenakan para pebisnis memperhitungkan segala biaya-biaya, risiko yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang dagangannya. Kedua, Pendapat Yusuf Qardhawi tentang konsep pengambilan Laba dalam berbisnis adalah boleh mengambil berapa persen pun dari harga beli barang dagangannya itu selama tidak dilakukan dengan jalan penipuan, pendapat Yusuf Qardhawi ini lebih tepat untuk diterapkan pada masa sekarang. Ketiga, Pelaksanaan mengenai pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi tentang Konsep pengambilan laba dalam berbisnis di Pasar Astana Anyar Bandung adalah: Mayoritas pedagang di Pasar Astana Anyar Bandung dalam mengambil laba yaitu kisaran 13%-220% yaitu berkali-kali lipat dari modal atau harga beli dan cenderung lebih mengikuti kepada pendapat Yusuf Qardhawi yaitu tidak ada batasan dalam pengambilan laba dan bebas berapa persen pun pengambilannya dari harga beli.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Prosiding Hukum Ekonomi Syariah
dc.publisher Prosiding Keuangan & Perbankan Syariah
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/5789/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Proceedings of Finance & Islamic Banking
dc.source Prosiding Hukum Ekonomi Syariah; Vol 3, No 1, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah (Februari, 2017); 291-299
dc.source Prosiding Keuangan & Perbankan Syariah; Vol 3, No 1, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah (Februari, 2017); 291-299
dc.source 2460-2159
dc.subject Financial Institutions & Syariah Banking
dc.subject Decision-Profit, Abu Hamid Al-Ghazali, and Yusuf Qaradawi
dc.subject Keuangan & Perbankan Syariah
dc.subject Pengambilan Laba, Abu Hamid Al Ghazali, dan Yusuf Qardhawi
dc.title Analisis Komparatif Konsep Pengambilan Laba dalam Berbisnis menurut Pendapat Abu Hamid Al Ghazali dan Yusuf Qardhawi (Studi Kasus Pada Pasar Astana Anyar Bandung)
dc.title Analisis Komparatif Konsep Pengambilan Laba dalam Berbisnis menurut Pendapat Abu Hamid Al Ghazali dan Yusuf Qardhawi (Studi Kasus Pada Pasar Astana Anyar Bandung)
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account