dc.description.abstract |
Bioavailabilitas obat merupakan salah satu parameter yang dapat
digunakan untuk menilai efektifitas suatu sediaan farmasi. Kecepatan disolusi dan
waktu tinggal obat dalam saluran cerna merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi bioavailabilitas. Semakin tinggi kecepatan disolusi suatu obat yang
berbanding lurus dengan banyaknya konsentrasi obat yang terlarut dalam saluran
cerna maka akan semakin banyak pula obat yang diabsorbsi sehingga meningkatkan
bioavailabilitas. Begitu juga dengan waktu tinggal obat, apabila obat ditahan untuk
waktu yang lebih lama dalam saluran pencernaan, diharapkan proses absorbsinya
menjadi lebih optimal dan dapat meningkatkan bioavaibilitas. Glimepirid (GMP)
adalah obat antidiabetik oral dari golongan sulfonilurea generasi ketiga yang
mampu menurunkan kadar glukosa darah. GMP memiliki keunggulan penting
dibandingkan dengan golongan sulfonilurea lainnya, yaitu dosisnya rendah, onset
yang cepat, durasi kerja yang lama dan efek samping hipoglikemia yang kecil.
Namun GMP ini termasuk obat dalam BCS kelas II yang menunjukkan kecepatan
absorbsi gastrointestinal yang lambat. Hal ini disebabkan oleh kelarutan GMP yang
praktis tidak larut dalam air dan sangat hidrofobik, yang berpengaruh pada laju
disolusi dan bioavailabilitasnya. Telah dilakukan upaya modifikasi sifat kelarutan
GMP dengan sistem dispersi padat menggunakan matriks polimer poloxamer 407
dan laktosa terbukti dapat meningkatkan kecepatan disolusi GMP pada menit ke-60
dari 31,39% menjadi 104,05%. Pada penelitian ini mengembangkan bentuk sediaan
yang mengandung GMP dengan pelepasan dimodifikasi melalui pembentukan
mikrogranul mukoadhesif menggunakan polimer karbopol 934P untuk mengatasi
keterbatasan waktu tinggal obat di lambung/usus sehingga proses absorbsi menjadi
lebih optimal. Sistem dispersi padat GMP-PL terbukti dapat mengubah sifat fisika
GMP yang terlihat dari termogram DSC, difraktogram PXRD dan mikrofoto SEM,
sekaligus berdampak pada peningkatan disolusi GMP. Penggunaan polimer
karbopol 934P dapat meningkatkan pelekatan mikrogranul pada mukosa lambung
kelinci, sehingga diharapkan dapat meningkatkan waktu tinggal obat (residence
time) dalam saluran pencernaan. Selain itu dengan pembentukan mikrogranul
mukoadhesif dapat memperlambat pelepasan GMP dari mikrogranul, sehingga
dapat digunakan sebagai sistem penghantaran obat dengan pelepasan dimodifikasi. |
en_US |