Abstract. This research was conducted to determine the potency of antibacterial activity of ethanol extract of coriander (Coriandrum sativum L .) against acne-causes bacteria by agar diffusion method by using perforated agar. Antibacterial activity was demonstrated with a diameter of inhibition formed around the perforated agar. Acne is a skin infection caused by Propionibacterium acnes.The results of study showed at concentrations of 1, 2, 4, 6, 8, 10% ethanol extract of coriander has antibacterial activity.The ethanol extract of coriander does not give diameter inhibition against P.acnes at a concentration of 1% so that is determined by Minimum Inhibitory Concentration (MIC) in the range of 1-2%. The results of MIC determination of P.acnes present at a concentration of 1,8% with a inhibition diameter of 1,214 cm. Equality of antibacterial activity of ethanol extract of coriander to clindamycin provides resistor diameter are used for the manufacture of clindamycin standard curve that it can be determined the comparative value. Comparative value obtained in P.acnes that 1 mg of ethanol extract of coriander equivalent to 2,44 14×"> 10 -3 mg.Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah ketumbar (Coriandrum sativum L.) terhadap Propionibacterium acnes dengan metode difusi agar menggunakan sumuran. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan diameter hambat yang terbentuk di sekitar lubang sumuran. Jerawat merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh P.acnes. Hasil penelitian pada konsentrasi 1,2,4,6,8,10% menunjukkan ekstrak etanol buah ketumbar memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak etanol buah ketumbar tidak memberikan diameter hambat terhadap P.acnes pada konsentrasi 1% maka ditentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) pada rentang 1-2%. Hasil penentuan KHM P.acnes terdapat pada konsentrasi 1,8% dengan diameter hambat adalah 1,214 cm. Kesetaraan aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah ketumbar terhadap klindamisin memberikan diameter hambat yang digunakan untuk pembuatan kurva standar klindamisin sehingga dapat ditentukan nilai banding. Nilai banding yang diperoleh pada P.acnes bahwa 1 mg ekstrak etanol buah ketumbar setara dengan 2,44 14×"> 10 -3 mg.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah ketumbar (Coriandrum sativum L.) terhadap Propionibacterium acnes dengan metode difusi agar menggunakan sumuran. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan diameter hambat yang terbentuk di sekitar lubang sumuran. Jerawat merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh P.acnes. Hasil penelitian pada konsentrasi 1,2,4,6,8,10% menunjukkan ekstrak etanol buah ketumbar memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak etanol buah ketumbar tidak memberikan diameter hambat terhadap P.acnes pada konsentrasi 1% maka ditentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) pada rentang 1-2%. Hasil penentuan KHM P.acnes terdapat pada konsentrasi 1,8% dengan diameter hambat adalah 1,214 cm. Kesetaraan aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah ketumbar terhadap klindamisin memberikan diameter hambat yang digunakan untuk pembuatan kurva standar klindamisin sehingga dapat ditentukan nilai banding. Nilai banding yang diperoleh pada P.acnes bahwa 1 mg ekstrak etanol buah ketumbar setara dengan 2,44 x 10 -3 mg.