Abstract:
Media sosial menjadi wadah bagi pemilik onlineshop dalam memasarkan
produknya. Instagram sebagai bagian dari media sosial, menjadi aplikasi yang
banyak dipakai untuk berjualan, dengan cara menyebarkan foto produk yang
dijual, sebagai daya tarik untuk konsumen. Promosi produk melalui iklan dalam
instagram, menjadi kegiatan yang wajib dilakukan bagi para pemilik onlineshop.
Iklan dengan menggunakan Shoutout For Shoutout menjadi aktivitas iklan yang
paling diminati, karena caranya mudah dan efektif yaitu melalui barter iklan antar
sesama onlineshop. Tingginya aktivitas iklan melalui Shoutout For Shoutout
sangat menarik untuk diteliti, tentang bagaimana pemilik onlineshop
@Ocitaclothing, @Sepasangsepatuku, dan @Lucuci dalam melakukan kegiatan
barter iklan.
Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana proses awal kegiatan
dari Shoutout For Shoutout, rancangan kegiatan, aktivitas iklan, serta evaluasi dari
kegiatan Shoutout For Shoutout bagi onlinehop @Ocitaclothing,
@Sepasangsepatuku, dan @Lucuci member dari grup SFSLicious. Hal ini
dilakukan untuk memberikan informasi mengenai langkah-langkah dalam proses
pelaksanaan iklan. Metode dalam penelitian ini, yaitu menggunakan kualitatif
melalui pendekatan studi kasus, dengan mengungkap fenomena yang terjadi
dalam kegiatan Shoutout For Shoutout, sesuai dengan fakta dalam aktivitas iklan
dijejaring sosial instagram khususnya dalam grup SFSLicious.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pemilik onlineshop
@Ocitaclothing, @Sepasangsepatuku, dan @Lucuci berpendapat bahwa,
instagram berperan penting dalam peroses jual beli produk. Kegiatan Shoutout
For Shoutout merupakan suatu bentuk iklan yang efektif bagi mereka, karena
tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk beriklan, hanya melalui kegiatan barter
sebagai bayarannya. Pelaksanaan iklan tidak mengikat bagi para pemilik
onlineshop, mereka dapat melakukan kegiatannya, jika memiliki waktu luang
untuk beriklan. Waktu kegiatan iklan dilakukan secara fleksibel, tidak ada jawal
rutin yang mengharuskan beriklan secara kontinyu. Terdapat beberapa hambatan
dalam pelaksanannya, baik secara teknis atau personal, namun mereka dapat
menyelesaikannya dengan baik. Dengan konten yang menarik, fleksibel, dan
gratis menjadi alasan yang kuat bagi para pemilik onlineshop untuk tetap beriklan
dengan cara tersebut.