Abstract:
Dewasa ini instan messaging telah menjadi media komunikasi utama
pilihan masyarakat sehari-harinya. Banyak sekali hal-hal aktual yang tak pernah
terjadi sebelumnya, positif maupun negatif. Keadaan ini tergambar pada film
“Ada Apa Dengan Cinta? 2014”. Maka dari itu penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Representasi Pola Komunikasi Masa Kini Dalam Film
Ada Apa Dengan Cinta? 2014”’
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui realitas, representasi, ideologi dan
pola komunikasi masa kini dalam film “Ada Apa Dengan Cinta? 2014”
menggunakan paradigma subjektif, jenis kualitatif dan metode semiotika John
Fiske. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumenter,
penelusuran data online dan studi kepustakaan. Dengan teknik analisis data model
interaktif Miles dan Huberman.
Hasil pengamatan yang diperoleh penulis dari penelitian ini bahwa
sepanjang film “Ada Apa Dengan Cinta? 2014” tampak representasi penggunaan
instan messaging sebagai media komunikasi masyarakat saat ini secara tersurat
maupun tersirat.
Simpulan penelitian menunjukkan bahwa dalam film “Ada Apa Dengan
Cinta? 2014” realitas pelaku pola komunikasi masa kini yaitu fashionable,
dinamis, gemar hang out, menggenggam smartphone, terusik pesan instan dan
hidup di kota metropolitan. Representasi memindahkan kenyataan pola
komunikasi masa kini ke dalam film secara audio dan visual menciptakan situasi
penonton terlibat dalam drama yang ada. Ideologi pola komunikasi masa kini
muncul melalui life style, fashion, makanan, percakapan, benda, tempat, ekspresi
dan lainnya dengan dominasi patriarki memposisikan wanita menunggu kontak,
tertutup dan jaga image berinteraksi dengan pria. Pola komunikasi masa kini
sangat kental dalam film, kehadiran teknologi baru merubah interaksi sosial lama
secara positif dan negatif, segenap fitur instan messaging mempermudah
komunikasi tanpa batas ruang dan waktu.