Description:
Sebagai agama dakwah, Islam menuntut setiap umatnya untuk menyebarkan risalah kepada seluruh umat manusia. Berdakwah tidak hanya dilakukan di mimbar saja, tetapi dapat melalui lisan, tulisan maupun perbuatan, apalagi saat ini sudah banyak media sosial baik visual maupun audio visual. Selain melalui media, saat ini dakwah juga disisipkan dalam berbagai pekerjaan, baik dalam perusahaan besar hingga pabrik pun menyelenggarakan majelis taklim. Berdasarkan fenomena tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)Untuk mengetahui perencanaan strategi yang dilakukan Majelis Taklim Telkomsel Jawa Barat dalam membina keberagamaan karyawannya, (2)Untuk mengetahui implementasi dari perencanaan strategi Majelis Taklim Telkomsel Jawa Barat dalam membina keberagamaan karyawannya, (3)Untuk mengetahui evaluasi perencanaan strategi dan implementasi Majelis Taklim Telkomsel Jawa Barat dalam membina keberagamaannya, (4)Untuk mengetahui peluang dan tantangan Majlis Taklim Telkomsel Jawa Barat dalam membina keberagamaan karyawannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah karyawan Telkomsel Jawa Barat dan juga ketua MTT Jawa Barat dengan teknik pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1)Strategi Majelis Taklim Telkomsel Regional Jawa Barat dalam membina keberagamaan karyawannya dengan membagi kepengurusan kedalam empat bidang yaitu Dakwah, Kaderisasi dan Pembinaan Umat, UPZ serta Dana dan Usaha. (2)Proses implementasinya melalui pelakasaan program dari setiap bidang. Bidang dakwah ada Program Kajian Dzuhur, Shalat Jum’at dan Keputerian, Program Pelatihan Memanah dan Program Tahsin Al-Qur’an. Kemudian bidang UPZ ada Program Penyaluran Zakat, Program Beasiswa Khusus, Program Siaga Sehat, Umroh Peduli, MTT Tebar Qur’an (MTQ), Program Senyum Ramadhan dan Penyaluran Bantuan Donasi Terhadap Korban Bencana Alam. Bidang kaderisasi dan pembinaan umat ada Islamic Focus Group Discussion (IFGD), Program Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) dan Program Family Gathering. Bidang yang terakhir adalah bidang Dana dan Usaha. (3)Proses evaluasi dilakukan dengan mengadakan pertemuan enam bulan sekali. Setiap anggotanya diminta untuk memberikan laporan hasil program yang telah dilaksanakan. (4)Tantangan yang dihadapi MTT Jabar ketika pelaksanaan strategi itu kurangnya kesadaran dari sebagian karyawan untuk melaksanakan sholat berjamaah dan mengikuti kajian. Kemudian kurangnya SDM yang ada dalam kepengurusan MTT Jabar sehingga bidang Dana dan Usaha tidak berjalan.