Abstract. Self-medication was a first effort that used alone to reduced or treated minor disease using over-the-counter drugs. The high prevalence of self-medication especially for gastic disorders among students allowed the use of various gastric drugs, so it is necessary to evaluate the treatment itself. The study aimed to determine frequency of drug used, to know the accuracy of drug classes used and to know the tendency of different department of study to clinical outcome. The research was non-experimental that was descriptive with cross sectional, Data were collected using questionnaire on studens of Faculty of mathemathic and science (FMIPA) Unisba which fulfilled the criteria inclusion then analyzed with descriptive statistic method. The results showed frequency drug used in department of mathematic, statistic and pharmacy for antasida 80%;84%;74,44% respectively, for Pompa Proton Inhibitor (PPI) 10,53% and forH2 Reseptor Bloker 8,77% in department of pharmacy, also traditional drug 4% in department of statistic. The accuracy of drug classes used in department of mathematic, statistic and pharmacy 80%;84%;75,44% respectively using over the counter drugs 15,79% OWA and 3,51% ethicalin department of pharmacy also 4% using traditional drugs in department of statistic. Clinical outcome tended to be good on department of mathematic, statistic and pharmacy 90%;100%;96,49% respectively success on therapy.Keywords: Self-medication, Gastic Disorders, Clinical Outcome. Abstrak. Swamedikasi adalah upaya awal yang digunakan sendiri untuk mengurangi atau mengobati penyakit ringan menggunakan golongan obat bebas dan bebas terbatas.Tingginya prevalensi swamedikasi terutama gangguan lambung dikalangan mahasiswa memungkinkan penggunaan berbagai obat lambung, sehingga perlu dievaluasi swamedikasi yang dilakukan tersebut.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola swamedikasi gangguan lambung mencakup frekuensi obat yang digunakan, mengetahui ketepatan golongan obat swamedikasi gangguan lambung dan mengetahui kecenderungan perbedaan faktor program studi terhadap keberhasilan terapi. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional, data diambil menggunakan kuesioner pada mahasiswa FMIPA Unisba yang memenuhi kriteria inklusi kemudian dianalisis dengan metode statistika deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa frekuensi obat yang digunakan pada program studi matematika, statistika, farmasi untuk antasida masing-masing 80%;84%;74,44%, untuk penghambat pompa proton (PPI) 10,53% dan untuk anti histamine H2 8,77% pada program studi farmasi, serta obat tradisional 4% pada program studi statistika. Ketepatan penggunaan obat dilihat dari golongan obat yaitu pada program studi matematika, statistika, farmasi masing-masing 80%;84%;75,44% menggunakan golongan obat bebas,15,79% OWA dan 3,51% obat keras pada program studi farmasi serta 4% menggunakan obat tradisional pada program studi statistika. Keberhasilan terapi cenderung baik pada program studi matematika, statistika dan farmasi masing-masing 90%;100%;96,49% berhasil.Kata Kunci: Swamedikasi, Gangguan Lambung, Keberhasilan Terapi.
Abstract. Self-medication was a first effort that used alone to reduced or treated minor disease using over-the-counter drugs. The high prevalence of self-medication especially for gastic disorders among students allowed the use of various gastric drugs, so it is necessary to evaluate the treatment itself. The study aimed to determine frequency of drug used, to know the accuracy of drug classes used and to know the tendency of different department of study to clinical outcome. The research was non-experimental that was descriptive with cross sectional, Data were collected using questionnaire on studens of Faculty of mathemathic and science (FMIPA) Unisba which fulfilled the criteria inclusion then analyzed with descriptive statistic method. The results showed frequency drug used in department of mathematic, statistic and pharmacy for antasida 80%;84%;74,44% respectively, for Pompa Proton Inhibitor (PPI) 10,53% and forH2 Reseptor Bloker 8,77% in department of pharmacy, also traditional drug 4% in department of statistic. The accuracy of drug classes used in department of mathematic, statistic and pharmacy 80%;84%;75,44% respectively using over the counter drugs 15,79% OWA and 3,51% ethicalin department of pharmacy also 4% using traditional drugs in department of statistic. Clinical outcome tended to be good on department of mathematic, statistic and pharmacy 90%;100%;96,49% respectively success on therapy. Abstrak. Swamedikasi adalah upaya awal yang digunakan sendiri untuk mengurangi atau mengobati penyakit ringan menggunakan golongan obat bebas dan bebas terbatas.Tingginya prevalensi swamedikasi terutama gangguan lambung dikalangan mahasiswa memungkinkan penggunaan berbagai obat lambung, sehingga perlu dievaluasi swamedikasi yang dilakukan tersebut.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola swamedikasi gangguan lambung mencakup frekuensi obat yang digunakan, mengetahui ketepatan golongan obat swamedikasi gangguan lambung dan mengetahui kecenderungan perbedaan faktor program studi terhadap keberhasilan terapi. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional, data diambil menggunakan kuesioner pada mahasiswa FMIPA Unisba yang memenuhi kriteria inklusi kemudian dianalisis dengan metode statistika deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa frekuensi obat yang digunakan pada program studi matematika, statistika, farmasi untuk antasida masing-masing 80%;84%;74,44%, untuk penghambat pompa proton (PPI) 10,53% dan untuk anti histamine H2 8,77% pada program studi farmasi, serta obat tradisional 4% pada program studi statistika. Ketepatan penggunaan obat dilihat dari golongan obat yaitu pada program studi matematika, statistika, farmasi masing-masing 80%;84%;75,44% menggunakan golongan obat bebas,15,79% OWA dan 3,51% obat keras pada program studi farmasi serta 4% menggunakan obat tradisional pada program studi statistika. Keberhasilan terapi cenderung baik pada program studi matematika, statistika dan farmasi masing-masing 90%;100%;96,49% berhasil.