Description:
Perilaku merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan dan merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sangat berbahaya. Di dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama adalah health belief di Kota Bandung pada perokok berat. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti menemukan bahwa perokok berat mengetahui mengenai dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokoknya yang akan mengancam kesehatannya, namun mereka justru merasakan keuntungan yang diperoleh dari perilaku merokoknya tersebut sehingga perokok berat ini masih mempertahankan perilaku merokoknya yang melebihi 15 batang dalam seharinya. Menurut Rosenstock (1966), kemungkinan seseorang melakukan tindakan kesehatan dikarenakan adanya keyakinan akan kesehatannya yang disebut dengan health belief. Seseorang yang mempunyai health belief yang kuat akan mengarahkan perilakunya menuju perilaku yang membuat tubuhnya sehat.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari komponen health belief perilaku merokok di Kota Bandung pada perokok berat , serta mengetahui faktor dominan yang paling mempengaruhi perilaku merokok pada perokok berat tersebut. Pengambilan data dilakukan pada 350 subjek penelitian dengan menggunakan tehnik sampling yaitu cluster sampling menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan teori health belief model Rosenstock (1966).Berdasarkan hasil pengolahan data, sebagian besar perokok berat di Kota Bandung memiliki health belief yang lemah, yakni sebanyak 82,61% . Komponen health belief yang lemah yaitu komponen perceived susceptibility, perceived severity, dan cues to action. Sedangkan komponen perceived barrier kuat. Komponen tersebut mempengaruhi perilaku merokok pada perokok berat di Kota Bandung sehingga tetap mempertahankan perilaku merokoknya.