Description:
Banyak orang tua memasukan anaknya ke pesantren dengan harapan anaknya bisa menjadi lebih baik dan tidak terjerumus pada pergaulan bebas. Akan tetapi banyak remaja yang masuk pesntren tidak betah karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan di pesantren sehingga mereka mengundurkan diri atau keluar dari pesantren tersebut. Hal tersebut terjadi pula pada santri kelas Intensif Ponpes Al-Basyariyah Kabupaten Bandung yang terdiri dari santri yang berlatar belakang bukan dari pesantren. Akan tetapi dari sekian banyak santri yang pulang, masih banyak juga santri yang bertahan. Santri yang bisa bertahan dianggap bisa menyesuaikan diri dan mempunyai karakter positif dalam dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai hubungan antara Character Strength dan Penyesuaian Diri santri kelas intensif serta memperoleh gambaran karakter apa saja yang berkaitan dengan aspek-aspek penyesuain diri santri. Variabel dalam penelitan ini adalah Character Strength dan Penyesuaian Diri santri kelas intensif. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh santri kelas intensif yang masih bertahan berjumlah 68 orang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman (rs). Hasil yang diperoleh adalah terdapat 5 karakter yang mempunyai korelas yang kuat dan cukup kuat dengan penyesuaian diri. Karakter-karakter tersebut adalah Humor (rs) 0,733, Self regulation (rs) 0,427, Judgement 0,415, Prudence (rs) 0,412 dan Hope (rs) 0,404 . Aspek Penyesuaian Diri yang paling tinggai adalah persepsi terhadap realita dan aspek terendah adalah hubungan interpersonal yang baik.