Description:
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Berbagai perasaan tidak nyaman hadir pada penderita kanker seperti rasa takut, sedih, dan khawatir karena sakit yang mereka derita. Individu yang menderita kanker harus melakukan pengobatan secara rutin seperti meminum obat, kemoterapi, radioterapi, bahkan sampai operasi. Keluhan fisik yang dialami setelah menjalani pengobatan, antara lain mual dan muntah, lemas, pusing, gangguan pencernaan, hilangnya nafsu makan, kulit menghitam dibagian tubuh yang terkena radiasi, rambut rontok sedikit demi sedikit, dan kerusakan sel normal lainnya yang menyebabkan muncul penyakit lain. Pada penderita kanker di Bandung Cancer Society menunjukkan adanya perasaan bersyukur yang lebih mudah, lebih sering terhadap kejadian hidup yang dialaminya sehingga memunculkan perilaku untuk berterimakasih baik kepada Tuhan, keluarga, kejadian hidup, kesehatan, pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gratitude pada penderita kanker di Bandung Cancer Society. Penelitian ini merupakan studi populasi dimana populasi dalam penelitin ini sebanyak 31 repoden. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu pkuisioner GQ-6 (Gratitude Questionnaire) McCullough & Emmons yang dimodifikasi oleh peneliti dan kuisioner faktor-faktor yang mempengaruhi gratitude yang disusun peneliti berdasarkan teori dari Emmons (2007). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 19 orang (61,3%) memiliki gratitude tinggi, sedangkan 12 orang lainnya (38,7%) memiliki gratitude rendah. Faktor yang mempengaruhi rendahnya gratitude yaitu faktor pengalaman penderitaan, Kesibukan dalam hidup, mempersepsi diri sebagai korban, ketidaksesuaian hadiah yang diberikan, konflik psikologis, dan renungan mengenai perbandingan.