Abstract.VIP nurses in Bandung Xist Hospital are people that has been great qualified. However, work behaviour in real life come into being not so well, there are still many discrepancies with work procedures. The several things that often happened are tardiness, and oversight about the duties. The data was obtained by head of room that has assignment to control the nurses everyday. This study aims to getting know about how influential climate organization to work motivation on nurses. The method that is used conribution. Subject of this study consist of 53 nurses, of 103 populations. Measurments are made of Litwin Stringer Theory for Organizational Climate, and Alderfer Theory for Work Motivation. Analysis technique that is used Partial Least Square (PLS). Based on cultivation all of the data was obtained that organizational climate has contributed to work motivation with result 66,1%, and dimension reward become the most dominant dimension to form organizational climate with 0,886 as a result. Keywords: Organizational Climate, Work Motivation, VIP Nurses Abstrak.Perawat kelas VIP di Rumah Sakit X Bandung merupakan orang-orang yang sudah terkualifikasi dengan sangat baik. Namun, perilaku kerja yang ditampilkan masih buruk,masih banyak terdapat ketidaksesuaian dengan prosedur kerja. Beberapa hal yang paling sering terjadi diantaranya adalah sering melakukan keterlambatan, dan melakukan kekeliruan dalam menyelesaikan tugas. Data tersebut diperoleh dari kepala ruangan yang bertugas mengontrol para perawat setiap harinya. Tujuan penelitian ini ingin melihat seberapa besar kontribusi Iklim organisasi terhadap motivasi kerja para perawat. Metoda yang digunakan adalah kontribusi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 53 orang, dari 103 populasi. Pengukuran dilakukan berdasarkan teori Litwin & Stringer untuk iklim organisasi, serta teori Alderfer untuk motivasi kerja. Teknik analisis yang dignakan yaitu Partial Least Square (PLS). Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa iklim organisasi memiliki kontribusi dalam membentuk motivasi kerja sebesar 66,1%, dan dimensi penghargaan merupakan dimensi yang paling dominan untuk membentuk iklim organisasi dengan menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,886.Kata Kunci: Iklim organisasi, Motivasi Kerja, Perawat VIP
Perawat kelas VIP di Rumah Sakit X Bandung merupakan orang-orang yang sudah terkualifikasi dengan sangat baik. Namun, perilaku kerja yang ditampilkan masih buruk,masih banyak terdapat ketidaksesuaian dengan prosedur kerja. Beberapa hal yang paling sering terjadi diantaranya adalah sering melakukan keterlambatan, dan melakukan kekeliruan dalam menyelesaikan tugas. Data tersebut diperoleh dari kepala ruangan yang bertugas mengontrol para perawat setiap harinya. Tujuan penelitian ini ingin melihat seberapa besar kontribusi Iklim organisasi terhadap motivasi kerja para perawat. Metoda yang digunakan adalah kontribusi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 53 orang, dari 103 populasi. Pengukuran dilakukan berdasarkan teori Litwin & Stringer untuk iklim organisasi, serta teori Alderfer untuk motivasi kerja. Teknik analisis yang dignakan yaitu Partial Least Square (PLS). Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa iklim organisasi memiliki kontribusi dalam membentuk motivasi kerja sebesar 66,1%, dan dimensi penghargaan merupakan dimensi yang paling dominan untuk membentuk iklim organisasi dengan menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,886.Kata Kunci: Iklim organisasi, Motivasi Kerja, Perawat VIP.