Description:
Abstract. The phenomenon in this study is that disability in a person is not something that is easily accepted by each individual, causing psychological symptoms such as insecurity, shame, and confinement. But there are some individuals who can accept themselves to carry out activities, this shows themselves individuals who are hardiness. Hardiness is a pattern of attitude that can change stressful conditions into opportunities to grow and develop. This study aims to describe the hardiness of the disabled in the Komunitas Kreativitas Disabilitas. The research method used is a quantitative method with quantitative descriptive research. Determination of samples using population studies with a sample of 12 people. Measuring instruments are arranged based on Hardiness theory proposed by Bortone (2007) which is a modification of the Kobasa’s theory (1979). Based on the results of the analysis showed that people with disabilities have a high level of hardiness with several influencing factors such as age, job performance, marital status, long time joining the community.Keywords: Hardiness, Disabled Persons, Komunitas Kreativitas DisabilitasAbstrak. Fenomena dalam penelitian ini adalah kecacatan pada diri seseorang bukan sesuatu hal yang mudah diterima oleh setiap individu sehingga menimbulkan gejala psikologis seperti minder, malu, dan mengurung diri. Namun terdapat beberapa individu yang dapat menerima dirinya sendiri untuk melakukan aktivitas, hal ini menunjukkan diri individu yang hardiness. Hardiness adalah sebuah pola sikap yang dapat mengubah kondisi yang penuh tekanan menjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai hardiness pada tunadaksa di Komunitas Kreavifitas Disabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan studi populasi dengan sampel yang berjumlah 12 orang. Alat ukur disusun berdasarkan teori Hardiness yang di kemukakan oleh Bortone (2007) yang merupakan modifikasi dari teori Kobasa (1979). Berdasarkan hasil dari analisis menunjukkan bahwa penyandang tunadaksa memiliki tingkat hardiness yang tinggi dengan beberapa faktor yang mempengaruhi seperti usia, kinerja pekerjaan, status perkawinan, lama bergabung dengan komunitas. Kata Kunci: Hardiness, Penyandang Tunadaksa, Komunitas Kreativitas Disabilitas