Description:
Penyakit Diabetes Millitus Tipe II merupakan gangguan kesehatan berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan atupun resistensi insulin. Penyakit Diabetes Millitus ini merupakan salah satu penyakit kronis yang menjadi beban kesehatan masyarakat (Zimmet,1991). Adapun cara untuk menanganinya dengan cara pengontrolan rutin setiap bulannya ke klinik, melakukan olahraga minimal 30 menit sehari, menghindari makanan dan minuman tinggi kadar glukosa, mengkonsumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter secara tepat, Akan tetapi tidak semua pasien sudah melakukan apa yang dianjurkan dokter, salah satunya keadaan pasien yang tak kunjung membaik dikarenakan pasien salah dalam mempersepsikan kondisi penyakitnya. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh data empiris mengenai seberapa erat hubungan antara Illness perception dengan perilaku compliance pada penderita Diabetes Millitus tipe II di Klinik Kiara Husada Bandung. Pengumpulan data dilakukan menggunakan alat ukur berupa The Revised Illness Perception Questionaire yang telah dimodifikasi dan kuesioner perilaku compliance yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada teori Compliance dari Sarafino. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Subjek penelitian ini adalah pasien Diabetes Millitus type II yang melakukan rawat jalan berjumlah 57 pasien. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh adanya hubungan yang rendah antara dimensi Timeline Chronic dengan Compliance (rs=0,376),Timeline cyclical dengan Compliance (rs=0,241),Emotions dengan Compliance (rs=0,276), Identity dengan Compliance (rs=0,365), diperoleh hubungan sedang pada dimensi Concequences dengan compliance (rs=0,421), Personal control dengan compliance (rs=0,571), Causal Representation dengan (rs=0,425), dan diperoleh hubungan yang tinggi pada dimensi Treatment Control dengan Compliance (rs=0,722), dan pada dimensi Coherence dengan (rs=0,733). Hal ini menunjukan bahwa semakin pasien memiliki persepsi yang akurat mengenai penyakitnya maka akan semakin mendorong pasien untuk mematuhi anjuran dokter.