| dc.contributor |
Fakultas Psikologi |
|
| dc.contributor |
|
|
| dc.creator |
Auliya, Fauziyah |
|
| dc.creator |
Qodariah, Siti |
|
| dc.date |
2018-01-26 |
|
| dc.date.accessioned |
2019-09-10T02:39:03Z |
|
| dc.date.available |
2019-09-10T02:39:03Z |
|
| dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/9296 |
|
| dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/21545 |
|
| dc.description |
Abstract. The emergence of boygroup, girlgroup, and bands from South Korea that are packed in a different form than the ones usually presented by bands or singers in Indonesia is the reasons they are much favored by the people of Indonesia.The interest in this idol still appears in early adulthood when generally occurs in adolescence. The interest even to affect the daily life of the fans. The interest to the idol also called parasocial interaction, according to Stever (2013) is the response given someone to figure in the television media, as if the media figures actually exist in the room where she was. The purpose of this research was to obtain data about the picture parasocial interaction that occurs in early adult women in the community of Army Bandung. Method used in this research was descriptive method. The instrument used was questionnaire created by the researchers based on the theory by Stever (2013), there are 31 items on the valid question and questionnaire on 32 samples that are members of Army Bandung. Result shown Based on the data processing was found that as many as 29 respondents (90.6%) are included in the category of high parasocial interaction, while 3 respondents (9.4%) are included in the category of low parasocial interaction. Members is high on the aspect of attraction task and romantic attraction.Keywords: parasocial interaction,early adult women, Army Bandung Abstrak. Munculnya boygroup, girlgroup, dan band yang berasal dari Korea Selatan yang dikemas dalam bentuk yang berbeda dari yang biasa disajikan oleh band-band atau penyanyi di Indonesia menjadi salah satu alasan mereka banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Ketertarikan pada idola umumnya terjadi pada usia remaja, namun ternyata hal ini juga masih muncul pada usia dewasa awal. Bahkan ketertarikan tersebut sampai mempengaruhi kehidupan sehari-hari dari penggemar. Ketertarikan tersebut disebut dengan interaksi parasosial, yang menurut Stever (2013) adalah respon yang diberikan seseorang terhadap figur media di televisi, seakan-akan figur media tersebut benar-benar ada dalam ruangan tempat dirinya berada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran Interaksi Parasosial pada penggemar Bangtan Boys (Army) yang berada pada tahap dewasa awal di Komunitas Army Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner yang dibuat berdasarkan teori dari Stever (2013), dengan 31 item pertanyaan yang valid dan diberikan kepada 32 subyek yang merupakan anggota Komunitas Army Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 29 responden (90,6%) termasuk dalam kategori interaksi parasosial yang tinggi, sedangkan 3 responden (9,4%) termasuk dalam kategori rendah. Aspek yang tergolong tinggi adalah task attraction dan romantic attraction.Kata kunci: interaksi parasosial, wanita dewasa awal, Army Bandung |
|
| dc.description |
Munculnya boygroup, girlgroup, dan band yang berasal dari Korea Selatan yang dikemas dalam bentuk yang berbeda dari yang biasa disajikan oleh band-band atau penyanyi di Indonesia menjadi salah satu alasan mereka banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Ketertarikan pada idola umumnya terjadi pada usia remaja, namun ternyata hal ini juga masih muncul pada usia dewasa awal. Bahkan ketertarikan tersebut sampai mempengaruhi kehidupan sehari-hari dari penggemar. Ketertarikan tersebut disebut dengan interaksi parasosial, yang menurut Stever (2013) adalah respon yang diberikan seseorang terhadap figur media di televisi, seakan-akan figur media tersebut benar-benar ada dalam ruangan tempat dirinya berada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran Interaksi Parasosial pada penggemar Bangtan Boys (Army) yang berada pada tahap dewasa awal di Komunitas Army Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner yang dibuat berdasarkan teori dari Stever (2013), dengan 31 item pertanyaan yang valid dan diberikan kepada 32 subyek yang merupakan anggota Komunitas Army Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 29 responden (90,6%) termasuk dalam kategori interaksi parasosial yang tinggi, sedangkan 3 responden (9,4%) termasuk dalam kategori rendah. Aspek yang tergolong tinggi adalahtask attraction dan romantic attraction. |
|
| dc.format |
application/pdf |
|
| dc.language |
eng |
|
| dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/9296/pdf |
|
| dc.rights |
Copyright (c) 2018 Prosiding Psikologi |
|
| dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 4, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2018); 95-102 |
|
| dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 4, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2018); 95-102 |
|
| dc.source |
2460-6448 |
|
| dc.subject |
Psikologi |
|
| dc.subject |
interaksi parasosial, wanita dewasa awal, Army Bandung |
|
| dc.subject |
|
|
| dc.subject |
Interaksi Parasosial, Wanita Dewasa Awal, Army Bandung |
|
| dc.title |
Studi Deskriptif Mengenai Interaksi Parasosial pada Wanita Dewasa Awal di Komunitas Army Bandung |
|
| dc.title |
Studi Deskriptif Mengenai Interaksi Parasosial Pada Wanita Dewasa Awal di Komunitas Army Bandung |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
| dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
| dc.type |
kuantitatif |
|
| dc.type |
|
|