Description:
PT.Telekomunikasi Indonesia salah satu perusahaan yang menggunakan aspek kompetensi karyawan sebagai dasar penilaian selain penilaian performansi. Pada pelaksanaannya kebanyakan karyawan memaknakan Sistem Penilaian Kompetensi negatif dimana pemaknaan tersebut tidak sesuai dengan harapan karyawan untuk selalu mendapatkan nilai kompetensi yang baik. Kondisi ini tidak mendorong karyawan untuk mengarahkan segala daya dan potensinya untuk bekerja produktif, sehingga muncul perilaku yang tidak diharapkan oleh perusahaan seperti, mengobrol dan bercanda ketika jam bekerja sedangkan penyelesaian gangguan belum terselesaikan, datang dan pulang tidak sesuai jam kerja, dan tidak jarang apabila dalam satu hari seorang karyawan tidak dapat mencapai target individualnya maka karyawan lain harus menutupi kekurangan tersebut.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara persepsi terhadap Sistem Penilaian Kompetensi dengan Motivasi Kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan populasi sebanyak 29 orang. Alat ukur persepsi terhadap sistem penilaian kompetensi menggunakan teori dari Moeheriono, sedangkan motivasi kerja menggunakan konsep teori Ekspektansi Victor Vroom. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman diperoleh = 0.613 yang menurut tabel Guilford termasuk dalam kriteria korelasi tinggi. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang erat antara persepsi terhadap Sistem Penilaian Kompetensi dengan Motivasi Kerja karyawan bagian Access and Service Operation PT.Telekomunikasi Indonesia.