Universitas Islam Bandung Repository

Studi Deskriptif Penyesuaian Diadik Pasangan Ta'aruf di Majlis Ta'lim X Cimahi

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Psikologi
dc.creator Rizkifauzia, Shafira
dc.creator Sumaryanti, Indri Utami
dc.date 2019-01-22
dc.date.accessioned 2019-09-10T02:39:08Z
dc.date.available 2019-09-10T02:39:08Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/14194
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/21603
dc.description Abstract. Introductory period is important for marital adjustment, which we usually known as dating. Puspitasari and Satiningsih (2014) found that cuples who marry young on their own accord had the best marital adjustment compared by couples who marry young because of premarital pregnancy and matchmaking, and it caused by dating process which made them having time to known each other before committing in marriage life. But in Islam, Muslims are not allowed to entwaine romantic relation with before marriage, so Majlis Ta’lim X Cimahi facilitate ta’aruf for those who are getting married. Spanier (Rumondor, 2011) conseptualize marital adjustment as dyadic adjustment, is a continuum process which can be evaluated as well-adjusted or maladjusted. The purpose of this research is to having empirical data about dyadic adjustment of ta’aruf couple in Majlis Ta;lim X Cimahi. This is a populative study so it used all 17 couples in Majlis Ta’lim X Cimahi (34 subjects) as population. This research was using translated version of Spanier’s Dyadic Adjustment Scale which has been adjusted to the phenomenon, and then examined it’s validity and reliability by SPSS. The results showed 34 respondents (100%) had a good marriage (well-adjusted). The highest dimension is dyadic consensus and dyadic satisfaction with a percentage of 100%, followed by dyadic cohesion and affective expression with a lower score of 91.18%. Related to the couples in Majlis Ta'lim X Cimahi able to refute the basic interests of the household, satisfied happily with his marriage, share interests with their partner, and be able to choose love for their partners.Keywords: marital adjustemn, dyadic adjustment, ta’arufAbstrak. Masa perkenalan merupakan hal penting bagi penyesuaian pernikahan individu, yang mana metode yang sering digunakan adalah pacaran. Penelitian Puspitasari dan Satiningsih (2014) menemukan bahwa pasangan yang menikah muda atas keinginan sendiri memiliki penyesuaian pernikahan terbaik jika dibandingkan pasangan yang menikah muda karena kehamilan pra-nikah dan perjodohan, yang mana hal ini disebabkan pasangan yang menikah muda atas keinginan sendiri mengalami proses pacaran sehingga memiliki waktu untuk mengenal satu sama lain sebelum akhirnya berkomitmen untuk menikah. Namun dalam agama islam, relasi romantis antara perempuan dan laki-laki sebelum menikah tidak diperkenankan, sehingga Majlis Ta’lim X Cimahi memfasilitasi ta’aruf bagi pemuda yang hendak menikah. Spanier (dalam Rumondor, 2011) mengonsepkan penyesuaian pernikahan sebagai penyesuaian diadik, yaitu proses yang bergerak dalam kontinum yang dapat dievaluasi sebagai penyesuaian yang baik atau penyesuaian yang buruk. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data empiris gambaran penyesuaian diadik pasangan ta’aruf di Majlis Ta’lim X Cimahi. Karena penelitian ini merupakan studi populasi, maka populasinya adalah seluruh pasangan di Majlis Ta’lim X Cimahi yang berjumlah 17 pasangan (34 responden). Instrumen penelitian menggunakan Dyadic Adjustment Scale dari Spanier yang peneliti alihbahasakan, disesuaikan dengan fenomena yang peneliti temukan di lapangan, kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan 34 responden (100%) memiliki penyesuaian pernikahan yang baik (well adjusted). Dimensi tertinggi adalah dyadic consensus dan dyadic satisfaction dengan persentase 100%, diikuti dyadic cohesion dan affectional expression dengan skor lebih rendah yaitu persentase 91,18%. Artinya pasangan di Majlis Ta’lim X Cimahi mampu menyepakati kepentingan-kepentingan dasar dalam rumah tangga, merasa bahagia dengan pernikahannya, berbagi minat dan kepentingan bersama pasangannya, dan mampu menunjukkan kasih sayang kepada pasangannya.Kata kunci : penyesuaian pernikahan, penyesuaian diadik, ta’aruf
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/14194/pdf
dc.rights Copyright (c) 2019 Prosiding Psikologi
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 5, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2019); 65-72
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 5, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2019); 65-72
dc.source 2460-6448
dc.subject Psikologi
dc.subject penyesuaian pernikahan, penyesuaian diadik, ta’aruf
dc.title Studi Deskriptif Penyesuaian Diadik Pasangan Ta'aruf di Majlis Ta'lim X Cimahi
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Psikologi [970]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Psikologi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account