Universitas Islam Bandung Repository

Studi mengenai Social Support pada Anak Usia 10-12 Tahun Pasca Perceraian Orang Tua di SD M Bandung

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Rulinda, Seffany
dc.creator Coralia, Farida
dc.date 2016-08-10
dc.date.accessioned 2019-09-10T02:39:11Z
dc.date.available 2019-09-10T02:39:11Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3332
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/21645
dc.description Abstract. Parents divorce brings various negative impacts on their children. Many of them experienced negative emotions in their daily life, such as sad, upset, angry, and envy. These negative emotions changed their behaviour in daily life. for example, they often feel shy and inferior because they have divorced-parents.they withdrawn themselves from social life and sorroundings and they also have dropped their academic achievement. Researcher found that enviroment and children's sorroundings (family, teachers,and friends) are able to support them to change their behaviour and attitude and make them no longer feel the negative impact caused by their parents divorce. In this research, however, researcher has found that environmental support at some point succeed in changing these children's behaviour and at other point has failed. this research aims to get real picture of social support given to and felt by children with divorced-parents at SD M Bandung. A measuring instrument used is social support. Subjects of the research are children age 10 to 12 with divorced-parents at SD M. Research shows 90.48% of those children perceived social support high and 9.52% perceived social support modest. Abstrak. Perceraian orang tua menimbulkan berbagai dampak negatif pada anak. diantaranya adalah anak banyak merasakan emosi negatif dalam kehidupan sehari-harinya seperti sedih, kesal, marah, dan iri. Emosi negatif yang dirasakan oleh anak-anak ini menyebabkan anak mengalami perubahan tingkah laku dalam kehidupannya seperti, anak sering merasa malu dan minder karena memiliki orang tua bercerai, menarik diri dari lingkungan, dan prestasi belajar menjadi menurun. Peneliti menemukan lingkungan sekitar anak (keluarga, guru dan teman-teman) memberikan dukungan kepada anak agar mampu merubah sikap dan tingkah lakunya, dan tidak lagi merasakan dampak negatif berceraian orang tuanya. Tetapi dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa dukungan yang diberikan oleh lingkungan ada yang mampu membuat sikap dan perilaku anak berubah dan adapula yang tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai social support yang dirasakan oleh anak pasca perceraian orang tua di SD M Bandung. Alat ukur yang digunakan adalah social support. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 10-12 tahun dengan orang tua bercerai di SD M. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 90.48% anak mempersepsi social support yang didapatkan tinggi dan 9.52% anak mempersepsi social support yang didapatkan sedang. Kata Kunci : Social support, anak dengan orang tua bercerai, anak usia 10-12 tahun
dc.description Perceraian orang tua menimbulkan berbagai dampak negatif pada anak. diantaranya adalah anak banyak merasakan emosi negatif dalam kehidupan sehari-harinya seperti sedih, kesal, marah, dan iri. Emosi negatif yang dirasakan oleh anak-anak ini menyebabkan anak mengalami perubahan tingkah laku dalam kehidupannya seperti, anak sering merasa malu dan minder karena memiliki orang tua bercerai, menarik diri dari lingkungan, dan prestasi belajar menjadi menurun. Peneliti menemukan lingkungan sekitar anak (keluarga, guru dan teman-teman) memberikan dukungan kepada anak agar mampu merubah sikap dan tingkah lakunya, dan tidak lagi merasakan dampak negatif berceraian orang tuanya. Tetapi dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa dukungan yang diberikan oleh lingkungan ada yang mampu membuat sikap dan perilaku anak berubah dan adapula yang tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai social support yang dirasakan oleh anak pasca perceraian orang tua di SD M Bandung. Alat ukur yang digunakan adalah social support. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 10-12 tahun dengan orang tua bercerai di SD M. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 90.48% anak mempersepsi social support yang didapatkan tinggi dan 9.52% anak mempersepsi social support yang didapatkan sedang. Kata Kunci : Social support, anak dengan orang tua bercerai, anak usia 10-12 tahun
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3332/pdf
dc.rights Copyright (c) 2016 Prosiding Psikologi
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 2, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2016); 410-416
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 2, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2016); 410-416
dc.source 2460-6448
dc.subject Proceedings of Psychology
dc.subject Social support, children with divorce parents, children age 10-12 years
dc.subject Psikologi
dc.subject Social support, anak dengan orang tua bercerai, anak usia 10-12 tahun
dc.title Studi mengenai Social Support pada Anak Usia 10-12 Tahun Pasca Perceraian Orang Tua di SD M Bandung
dc.title Studi mengenai Social Support pada Anak Usia 10-12 Tahun Pasca Perceraian Orang Tua di SD M Bandung
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Quantitative
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Psikologi [970]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Psikologi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account