Universitas Islam Bandung Repository

Studi Deskriptif Flow pada Praktisi Beladiri Kung Fu Di Bandung

Show simple item record

dc.contributor Psikologi
dc.contributor
dc.creator Tikal, Fauzan
dc.creator Noor, Hasanuddin
dc.date 2018-08-05
dc.date.accessioned 2019-09-10T02:39:18Z
dc.date.available 2019-09-10T02:39:18Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/11419
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/21731
dc.description Abstract. Kung fu is one of the traditional martial arts in Bandung, this martial art is not a competitive sport like karate, silat, taekwondo and the others. Kung fu is a martial arts from China that has a philosophy where kung fu is a daily-life routinity, meanings that kung fu isn’t a difficult thing and thus believed to be useful in daily life. In Bandung, there’s a Kung fu martial arts school located in ITB. Kung fu can improve physical and mental strenght for those who learns it and can give a feeling of happiness that makes the practitioner wants to keep practicing to become better. This situation is called flow experience based on Csikszentmihalyi’s theory, which means a feelings where someone got “drowned” in their activity that can makes them achieve optimal experiences. But, in this kung fu martial art school, there’s 6 out of 10 practitioners that has been interviewed shows that there’s lack of flow experiences in them. Based on this problem, this research’s goal is to be able to describe the flow experience deeper from all of the practitioner there which is 20 person that’s currently praciting kung fu. This research is using questionaire scale called Flow State Scale that has been modified and translated to better suit the research itself. The result is, there are 11 practitioner that is having flow experience and 9 is not.Keywords: flow, martial arts practitioner, kung fuAbstrak. Salah satu beladiri tradisional yang berada di Bandung adalah kung fu, beladiri ini bukanlah olahraga kompetitif seperti karate, silat, taekwondo dan lainnya. Kung fu adalah beladiri tradisi Cina yang menganut filosofi bahwa kung fu adalah kehidupan sehari-hari yang artinya kung fu bukanlah hal yang sulit dilakukan dan dipercaya dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Di Bandung terdapat perguruan kung fu yang latihannya bertempat di ITB. Beladiri kung fu sebagaimana manfaatnya yaitu meningkatkan kekuatan fisik dan mental bagi yang mempelajarinya dapat memberikan sebuah perasaan yang menyenangkan dan membuat praktisinya ingin terus melakukannya dan menjadi lebih baik lagi. Hal ini dapat disebut sebagai pengalaman flow menurut teori Csikszentmihalyi, yaitu sebuah perasaan dimana seseorang “tenggelam” dalam kegiatannya sehingga dapat mengalami optimal experiences. Namun, pada perguruan kung fu ini 6 dari 10 praktisi yang diwawancarai menunjukkan kurangnya indikasi pengalaman flow yang terjadi pada diri mereka. Atas dasar permasalahan ini, penelitian ini bertujuan untuk dapat menjelaskan gambaran flow secara lebih mendalam dari keseluruhan praktisi kung fu perguruan tersebut yang berjumlah 20 orang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala yang berbentuk kuesioner, menggunakan modifikasi dari Flow State Scale yang dimodifikasi dan diterjemahkan untuk kesesuaian dan kemudahan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan terdapat 11 praktisi yang mengalami flow dan 9 praktisi lainnya tidak mengalami flow. Dengan kata lain, hampir separuh dari praktisi kung fu di perguruan tersebut tidak mengalami pengalaman berlatih yang optimal sehingga manfaat dari berlatih kung fu itu sendiri tidak dapat dirasakan.Kata kunci: flow, praktisi beladiri, kung fu
dc.description Abstract. Kung fu is one of the traditional martial arts in Bandung, this martial art is not a competitive sport like karate, silat, taekwondo and the others. Kung fu is a martial arts from China that has a philosophy where kung fu is a daily-life routinity, meanings that kung fu isn’t a difficult thing and thus believed to be useful in daily life. In Bandung, there’s a Kung fu martial arts school located in ITB. Kung fu can improve physical and mental strenght for those who learns it and can give a feeling of happiness that makes the practitioner wants to keep practicing to become better. This situation is called flow experience based on Csikszentmihalyi’s theory, which means a feelings where someone got “drowned” in their activity that can makes them achieve optimal experiences. But, in this kung fu martial art school, there’s 6 out of 10 practitioners that has been interviewed shows that there’s lack of flow experiences in them. Based on this problem, this research’s goal is to be able to describe the flow experience deeper from all of the practitioner there which is 20 person that’s currently praciting kung fu. This research is using questionaire scale called Flow State Scale that has been modified and translated to better suit the research itself. The result is, there are 11 practitioner that is having flow experience and 9 is not.Keywords : flow, martial arts practitioner, kung fu.Abstrak. Salah satu beladiri tradisional yang berada di Bandung adalah kung fu, beladiri ini bukanlah olahraga kompetitif seperti karate, silat, taekwondo dan lainnya. Kung fu adalah beladiri tradisi Cina yang menganut filosofi bahwa kung fu adalah kehidupan sehari-hari yang artinya kung fu bukanlah hal yang sulit dilakukan dan dipercaya dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Di Bandung terdapat perguruan kung fu yang latihannya bertempat di ITB. Beladiri kung fu sebagaimana manfaatnya yaitu meningkatkan kekuatan fisik dan mental bagi yang mempelajarinya dapat memberikan sebuah perasaan yang menyenangkan dan membuat praktisinya ingin terus melakukannya dan menjadi lebih baik lagi. Hal ini dapat disebut sebagai pengalaman flow menurut teori Csikszentmihalyi, yaitu sebuah perasaan dimana seseorang “tenggelam” dalam kegiatannya sehingga dapat mengalami optimal experiences. Namun, pada perguruan kung fu ini 6 dari 10 praktisi yang diwawancarai menunjukkan kurangnya indikasi pengalaman flow yang terjadi pada diri mereka. Atas dasar permasalahan ini, penelitian ini bertujuan untuk dapat menjelaskan gambaran flow secara lebih mendalam dari keseluruhan praktisi kung fu perguruan tersebut yang berjumlah 20 orang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala yang berbentuk kuesioner, menggunakan modifikasi dari Flow State Scale yang dimodifikasi dan diterjemahkan untuk kesesuaian dan kemudahan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan terdapat 11 praktisi yang mengalami flow dan 9 praktisi lainnya tidak mengalami flow. Dengan kata lain, hampir separuh dari praktisi kung fu di perguruan tersebut tidak mengalami pengalaman berlatih yang optimal sehingga manfaat dari berlatih kung fu itu sendiri tidak dapat dirasakan.Kata kunci : flow, praktisi beladiri, kung fu.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/11419/pdf
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Psikologi
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 4, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2018); 715-722
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 4, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2018); 715-722
dc.source 2460-6448
dc.subject psikologi
dc.subject flow, praktisi beladiri, kung fu
dc.subject
dc.subject Flow, praktisi beladiri, kung fu
dc.title Studi Deskriptif Flow pada Praktisi Beladiri Kung Fu Di Bandung
dc.title Studi Deskriptif Flow pada Praktisi Beladiri Kung Fu di Bandung
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type kuantitatif
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Psikologi [970]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Psikologi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account