Description:
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi. Mereka harus menempuh masa studi minimal 4 tahun dan akan melewati fase yaitu menyusun skripsi. Banyak mahasiswa yang menyelesaikan skripsi lebih dari waktu yang ditentukan. Hal tersebut terjadi pada mahasiswa di Prodi Ilmu Komputer Universitas X Bandung. Berdasarkan data, tercatat bahwa mahasiswa yang melakukan prokrastinasi tersebut disebabkan kurangnya kontrol emosi, merasa murung dan marah ketika ditolak ataupun merevisi pekerjaannya dan tidak dapat berfikir positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan antara Emotional Quotient dengan Prokrastinasi akademik pada mahasiswa universitas X Bandung. Metode yang digunakan yaitu metode korelasional dengan populasi sebanyak 23 orang dengan karakteristik mahasiswa prodi ilmu komputer universitas X, IPK diatas 3, dan sudah mengontrak Skripsi minimal 4 semester. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang mengacu pada teori Emotional Quotient (Goleman, 2007) dan Prokrastinasi (Ferrari dkk, 1995). Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian didapatkan korelasi negatif sebesar -0,718 dengan kategori sangat kuat. Hasil ini menunjukan bahwa semakin rendah Emotional Quotient yang dimiliki mahasiswa, maka semakin tinggi tingkat prokrastinasinya, dan begitu pula sebaliknya.