The rise of children number that engaged in injustice cases make them dealt with the law. Dealing with the law impacts negatively on the children psychological development and this stimulates a movement to care prisoners children in Bandung city. The movement is called ‘Mari Berbagi-Lapas Anak Berbagi’. Volunteers provide companionship and skill teaching to prisoners children to prepare them when they go back to society. There are many problems faced by volunteers in the comapnionship process. The problems are about children characteristic called character strength. Peterson & Seligman (2004) introduce character strengths as a subject in positive psychology. Character Strength is a positive trait helps individual to live and work properly, this power encourage the volunteers to survive and endure in their duties. The objective of the study is to describe character stregth on volunteers of prisoners students in Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung. This is a descriptive study with 60 volunteers of prisoner children in Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung as the sample of research population. The instrument used is a questionnaire; Values In Action Inventory Scale (VIA-IS). The results show that there is a special character strength (Signature Strength) from 60 respondents. The five special character strengths are Gratitude, Kindness, Fairness, Hope, and Open Mindedness. Virtue transcendence is the basic capital of volunteers to endure in accomplishing their duties, accompanying prisoner children in LPKA Bandung.
Meningkatnya jumlah anak yang terlibat pada kasus tindak pidana, membuat anak tersebut berhadapan dengan hukum. Berhadapan dengan hukum berdampak buruk terhadap perkembangan psikologis anak. Muncul sebuah gerakan yang memiliki kepedulian terhadap anak didik permasyarakatan (andikpas) di Kota Bandung. Gerakan tersebut bernama Gerakan Mari Berbagi-Lapas Anak Berbagi. Para relawan memberikan pendampingan dan mengajarkan keterampilan pada andikpas agar siap kembali ke masyarakat. Dalam proses pendampingan para andikpas, banyak permasalahan yang dihadapi oleh para relawan. Cara yang dilakukan para relawan dalam menghadapai permasalahan tersebut berkaitan dengan karakteristik yang terdapat di dalam diri mereka yang disebut dengan character strength.Peterson & Seligman (2004) memperkenalkan Kekuatan Karakter (character strength) sebagai salah satu bidang kajian dalam Psikologi Positif. Character Strength atau Kekuatan Karakter adalah trait positif yang dapat membantu seseorang untuk menjalani hidup yang baik, termasuk dalam menjalankan pekerjaannya. Kekuatan ini mendorong para relawan sehingga dapat bertahan dalam tugas dan hambatannya sebagai relawan yang mendampingi para andikpas. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai kekuatan karakter pada Relawan Lapas Anak Berbagi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 60 Relawan Lapas Anak Berbagi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner yaitu Values In Action Inventory Scale (VIA-IS). Hasilnya menunjukkan terdapat Kekuatan Karakter Khas (Signature Strength) dari 60 subjek. Kelima Kekuatan Karakter Khas tersebut yaitu Gratitude (Bersyukur), Kindness (Kebaikan) dengan, Fairness (Keadilan dan Persamaan) dengan, Hope (Harapan), dan Open Mindedness (Keterbukaan Pikiran). Virtue transcendence yaitu kebajikan yang yang menjadi modal utama sebagai relawan yang dapat bertahan dalam tugas dan hambatannya ketika mendampingi andikpas di LPKA Bandung.