Description:
Abstract. Acne is one of skin disease that can lower one’s confidence. Most students treat acne with self-medication. Knowledge of acne and its self-medication will affect the success of the therapy. This study aims to describe the knowledge of acne and its self-medication, also to know the acne’s self-medication pattern such as non-pharmacological therapy, pharmacological therapy, and the success of self-medication therapy. This study is a descriptive non-experimental study with a cross-sectional approach. Data were taken using a questionnaire that had been through a pretest test. The sample were 93 students from FMIPA Unisba who fulfilled the inclusion criteria. Results show that the knowledge of health faculty students (94,34%) was better than the non-health faculty students (60,00%) in knowing pharmacological therapy with a single active substance.The knowledge of non-health faculty students (77,50%) was better than health faculty students (69,38%) in knowing the impact of acne. Self-medication pattern which was prevention by washing face twice a day (67.03%), acne treatment with sulfur active substances (27.273%) combination of sulfur and salicylic acid (21.739%). Clinical outcome tended to be good on health faculty students and the non-health faculty students (54,72%) and (52,50%) respectively success on therapy.Keywords: Knowledge, Self-Medication Pattern, Acne vulgaris. Abstrak. Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. Sebagian besar mahasiswa mengobati jerawat secara swamedikasi. Pengetahuan mengenai jerawat dan swamedikasi jerawat ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan terapi yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan yang mencakup jerawat dan swamedikasi jerawat serta pola swamedikasi jerawat yang meliputi terapi non farmakologi, terapi farmakologi, sumber informasi obat, dan keberhasilan terapi secara swamedikasi. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner yang telah melalui uji pretest. Sampel yang digunakan sebanyak 93 orang dari mahasiswa FMIPA Unisba yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kesehatan (94,34%) lebih baik daripada non kesehatan (60,00%) dalam mengetahui terapi farmakologi dengan zat aktif tunggal. Pengetahuan mahasiswa non kesehatan (77,50%) lebih baik daripada mahasiswa kesehatan (69,38%) dalam mengetahui dampak dari jerawat . Pola swamedikasi berupa pencegahan dengan frekuensi mencuci muka sebanyak dua kali sehari (67,03%), pengobatan jerawat dengan zat aktif sulfur (27,27%), dan kombinasi sulfur dengan asam salisilat (21,74%). Keberhasilan terapi cenderung baik pada mahasiswa kesehatan dan non kesehatan masing masing (54,72%) dan (52,50%) berhasil.Kata Kunci: Pengetahuan, Pola Swamedikasi dan Jerawat.