Abstract. Linier Programing is one of the mathematical modelling which functioned to allocate limited resources for a project, in this case land usage. Linier Programing modelling in a spatial area used as basic consideration to decide policy on spatial area activity. Analysis on optimizing land usage at Kecamatan Muaragembong using Linier Programing is expected to gain optimum value from resources usage proportion to sustain land usage activity. The analysis performed with 4 variable of decision based on form of land usage in studied locaton which are mangrove land (X1), fishpond (X2), rice field (X3), and residence (X4). Resources involved in optimizing process formed of 3 limited variable which are size of the land (V1), human resources (V2), and water rate flow (V3). By implementing aim function of Zmax = C1X1 + C2X2 + C3X3 +C4X4 , in order to maximize economical value, then aim function would be Zmax = 4.452.131 X1 + 7.400.175 X2 + 3.661.865 X3 + (-147.735,10) X4. The final step is to processing aim function and limited function using software Lingo 11 with value result of X1 =35,46 , X2 =9,01 , X3 =0 , dan X4 =0. Value of “0” showed that rice field and residence usage were not profitable to be expanded and if it persisted would give a risk of reducing optimum value of the land usage. The result of economic value from optimizing land usage was Rp.16.463.690.000.000,00. The value is recommended value as a result of mathematical modelling process and it takes an adjustment based on prevailing policy. Abstrak. Linier Programing merupakan salah satu metode pemodelan matematik dengan fungsi mengalokasikan sumberdaya yang terbatas untuk suatu kegiatan, diantaranya adalah pemanfaatan lahan. Manfaat bentuk pemodelan Linier Programing dalam tata ruang adalah sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam memutuskan kebijakan kegiatan penataan ruang. Analisis Optimasi Pemanfaatan Lahan di Kecamatan Muaragembong dengan Linier Programing diharapkan dapat menghasilkan nilai optimal dari proporsi pemanfaatan sumberdaya untuk melangsungkan kegiatan pemanfaatan lahan. Untuk melakukan analisis ini terdapat 4 variabel pengambilan keputusan yang terdiri dari bentuk pemanfaatan lahan di lokasi studi yaitu lahan mangrove (X1), tambak (X2), sawah (X3), dan permukiman (X4). Adapun sumberdaya yang dilibatkan dalam proses optimasi dibentuk dari 3 variabel pembatas yaitu luas lahan (V1), sumberdaya manusia (V2), dan debit air (V3). Dengan menerapkan fungsi tujuan Zmax = C1X1 + C2X2 + C3X3 +C4X4 , dengan tujuan memaksimumkan nilai ekonomi maka tujuan fungsi adalah Zmax = 4.452.131 X1 + 7.400.175 X2 + 3.661.865 X3 + (-147.735,10) X4. Tahap akhir adalah dengan memproses fungsi tujuan dan fungsi pembatas dengan software Lingo 11 denga hasil nilai X1 =35,46 , X2 =9,01 , X3 =0 , dan X4 =0. Nilai “0” menunjukan bahwa pemanfaatan lahan sawah dan permukiman tidak baik untuk dikembangkan, dan jika dikembangkan akan beresiko mengurangi nilai optimum pemanfaatan lahan. Adapun nilai ekonmi hasil optimasi pemanfaatan lahan adalah Rp.16.463.690.000.000,00. Nilai tersebut merupakan nilai rekomendasi hasil pemodelan matematis, sehingga bagi penerapanya diperlukan penyesuaian dengan kebijakan berlaku.
Linier Programing merupakan salah satu metode pemodelan matematik dengan fungsi mengalokasikan sumberdaya yang terbatas untuk suatu kegiatan, diantaranya adalah pemanfaatan lahan. Manfaat bentuk pemodelan Linier Programing dalam tata ruang adalah sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam memutuskan kebijakan kegiatan penataan ruang. Analisis Optimasi Pemanfaatan Lahan di Kecamatan Muaragembong dengan Linier Programing diharapkan dapat menghasilkan nilai optimal dari proporsi pemanfaatan sumberdaya untuk melangsungkan kegiatan pemanfaatan lahan. Untuk melakukan analisis ini terdapat 4 variabel pengambilan keputusan yang terdiri dari bentuk pemanfaatan lahan di lokasi studi yaitu lahan mangrove (X1), tambak (X2), sawah (X3), dan permukiman (X4). Adapun sumberdaya yang dilibatkan dalam proses optimasi dibentuk dari 3 variabel pembatas yaitu luas lahan (V1), sumberdaya manusia (V2), dan debit air (V3). Dengan menerapkan fungsi tujuan Zmax = C1X1 + C2X2 + C3X3 +C4X4 , dengan tujuan memaksimumkan nilai ekonomi maka tujuan fungsi adalah Zmax = 4.452.131 X1 + 7.400.175 X2 + 3.661.865 X3 + (-147.735,10) X4. Tahap akhir adalah dengan memproses fungsi tujuan dan fungsi pembatas dengan software Lingo 11 denga hasil nilai X1 =35,46 , X2 =9,01 , X3 =0 , dan X4 =0. Nilai “0” menunjukan bahwa pemanfaatan lahan sawah dan permukiman tidak baik untuk dikembangkan, dan jika dikembangkan akan beresiko mengurangi nilai optimum pemanfaatan lahan. Adapun nilai ekonmi hasil optimasi pemanfaatan lahan adalah Rp.16.463.690.000.000,00. Nilai tersebut merupakan nilai rekomendasi hasil pemodelan matematis, sehingga bagi penerapanya diperlukan penyesuaian dengan kebijakan berlaku.