Description:
Abstract. The minimum service standard is a term in public service that concerns the quality and quantity of public services provided by the government as an indicator of public welfare. Kiaracondong Subdistrict is one of the 4 (four) Subdistricts in SWK Karees. Based on the RTRW of Bandung City in 2011-2031, Kiaracondong Subdistrict is included in the high density population classification, which is 21,228 Souls / Km2, with the condition of road network infrastructure that still experiences obstacles such as congestion and damaged road conditions, there are still a number of inundation locations. with a long duration, there are still people who do not have a private septic tank, there are still people who have not received garbage transportation services, and there are still people who have not received clean water network services either with piping or non-piping systems. In connection with these problems, of course the infrastructure services that are there are lacking and minimal to meet and serve the daily needs of the community. This study uses various analyzes such as accessibility index analysis, mobility index analysis, road condition analysis, wastewater management analysis, analysis of inundation area reduction, solid waste management analysis, and analysis of clean water services with the final results in the form of service levels of each type of infrastructure, whether it has met minimum service standards or not.Keywords: Infrastructure, SPM, Service Level.Abstrak. Standar pelayanan minimal merupakan istilah dalam pelayanan publik (public policy) yang menyangkut kualitas dan kuantitas pelayanan public yang disediakan oleh pemerintah sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Kecamatan Kiaracondong merupakan salah satu dari 4 (empat) Kecamatan yang ada di SWK Karees. Berdasarkan RTRW Kota Bandung tahun 2011-2031, Kecamatan Kiaracondong termasuk kedalam klasifikasi penduduk kepadatan tinggi yaitu 21..228 Jiwa/Km2, dengan kondisi prasarana jaringan jalan yang masih mengalami kendala seperti kemacetan dan kondisi jalan yang rusak, masih ditemukan beberapa lokasi yang terdapat genangan dengan durasi yang cukup lama, masih ada masyarakat yang belum memiliki septic tank pribadi, masih ada masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah, dan masih ada masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan jaringan air bersih baik dengan sistem perpipaan maupun non perpipaan. Berkaitan dengan permasalahan tersebut maka tentu pelayanan prasarana yang ada di sana kurang dan minim untuk memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat sehari-hari. Studi ini menggunakan berbagai analisis seperti analisis indeks aksesibilitas, analisis indeks mobilitas, analisis kondisi jalan, analisis pengelolaan air limbah, analisis pengurangan luas genangan, analisis pengelolaan persampahan, dan analisis pelayanan air bersih dengan hasil akhir berupa tingkat pelayanan dari masing-masing jenis prasarana, apakah sudah memenuhi standar pelayanan minimal atau belum.Kata Kunci: Prasarana, SPM, Tingkat Pelayanan.