dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Ghina, Nidaul |
|
dc.creator |
Yuliadi, Yuliadi |
|
dc.creator |
Purnama, Asep Bahtiar |
|
dc.date |
2017-01-25 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-12T01:42:26Z |
|
dc.date.available |
2019-09-12T01:42:26Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/5998 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/22509 |
|
dc.description |
Technology underground coal gasification (UCG) is one method of underground coal mining with products in the form of gas. UCG technology is done by converting the coal under the ground to a gas by burning it in situ. This method has been widely applied in various parts of the world. However, this method gives a significant impact and can not be avoided, namely the displacement of rock (displacement) vertically resulting in a decrease in the surface soil (subsidence).Therefore the analysis to be able to predict major vertical displacement in the rocks that may occur. Combustion is done on the drill point 2 and point Drill UCG UCG 6 with the progress of the burning of 50 m. Coal terleak targets at a depth of approximately 268.83 m with a thickness of 9.47 meters batuabara kuranglebih. Batuabara layer of the target has a slope of 20 to 27 with the direction of strike N to N 127E 120E are spread leads to northwest-southeast. In this study was observed in 4 (four) points with a distance of 50 meters between points. Overall prdeiksi value reduction that would occur at the end of mining in the amount of 15.4 cm which occurred at an elevation of -211.1 meters above sea level on points 2 and 3, and a decline in the largest surface is equal to 9.1 cm Teknologi underground coal gasification (UCG) merupakan salah satu metode penambangan batubara bawah tanah dengan produknya berupa gas. Teknologi UCG ini dilakukan dengan mengkonversi batubara yang berada dibawah tanah menjadi gas dengan cara dibakar secara insitu. Metode ini sudah banyak diterapkan diberbagai belahan dunia. Namun metode ini memberikan dampak yang cukup signifikan dan tidak dapat dihindari, yaitu perpindahan batuan (displacement) secara vertikal yang mengakibatkan adanya penurunan pada permukaan tanah (subsidence). Oleh sebab itu dilakukan analisis untuk dapat memprediksi besar perpindahan vertikal pada batuan yang mungkin terjadi. Pembakaran di lakukan dari titik bor UCG 2 dan titik Bor UCG 6 dengan kemajuan pembakaran 50 m. Batubara target terleak di kedalaman kurang lebih 268,83 m dengan ketebalan batuabara kuranglebih 9,47 meter. Lapisan batuabara target memiliki kemiringan 20 sampai 27 dengan arah strike N 120E sampai N 127E yang penyebarannya mengarah ke baratlaut-tenggara. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada 4 (empat) titik dengan jarak antar titik 50 meter.Secara keseluruhan prdeiksi nilai penurunan yang akan terjadi pada akhir penambangan yaitu sebesar 15,4 cm yang terjadi pada elevasi -211,1 mdpl pada titik 2 dan 3, dan terjadi penurunan pada permukaan terbesar yaitu sebesar 9,1 cm pada titik 2, dan terendah pada titik 4 sebesar 5,6 cm.dengan faktor keamanan yang di peroleh 1,83 sampai dengan 2,35. |
|
dc.description |
Teknologi underground coal gasification (UCG) merupakan salah satu metode penambangan batubara bawah tanah dengan produknya berupa gas. Teknologi UCG ini dilakukan dengan mengkonversi batubara yang berada dibawah tanah menjadi gas dengan cara dibakar secara insitu. Metode ini sudah banyak diterapkan diberbagai belahan dunia. Namun metode ini memberikan dampak yang cukup signifikan dan tidak dapat dihindari, yaitu perpindahan batuan (displacement) secara vertikal yang mengakibatkan adanya penurunan pada permukaan tanah (subsidence). Oleh sebab itu dilakukan analisis untuk dapat memprediksi besar perpindahan vertikal pada batuan yang mungkin terjadi. Pembakaran di lakukan dari titik bor UCG 2 dan titik Bor UCG 6 dengan kemajuan pembakaran 50 m. Batubara target terleak di kedalaman kurang lebih 268,83 m dengan ketebalan batuabara kuranglebih 9,47 meter. Lapisan batuabara target memiliki kemiringan 20 sampai 27 dengan arah strike N 120E sampai N 127E yang penyebarannya mengarah ke baratlaut-tenggara. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada 4 (empat) titik dengan jarak antar titik 50 meter.Secara keseluruhan prdeiksi nilai penurunan yang akan terjadi pada akhir penambangan yaitu sebesar 15,4 cm yang terjadi pada elevasi -211,1 mdpl pada titik 2 dan 3, dan terjadi penurunan pada permukaan terbesar yaitu sebesar 9,1 cm pada titik 2, dan terendah pada titik 4 sebesar 5,6 cm.dengan faktor keamanan yang di peroleh 1,83 sampai dengan 2,35. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/5998/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2017 Prosiding Teknik Pertambangan |
|
dc.source |
Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 3, No 1, Prosiding Teknik Pertambangan (Februari, 2017); 282-290 |
|
dc.source |
Prosiding Teknik Pertambangan; Vol 3, No 1, Prosiding Teknik Pertambangan (Februari, 2017); 282-290 |
|
dc.source |
2460-6499 |
|
dc.subject |
Teknik Pertambangan |
|
dc.subject |
Decreasing, Mining, Technology Underground Coal Gasification (UCG) |
|
dc.subject |
Teknik Pertambangan |
|
dc.subject |
underground coal gasification, displacement, subsidence |
|
dc.title |
Studi Penurunan Permukaan Tanah Akibat dari Penambangan Bawah Tanah Menggunakan Teknologi Underground Coal Gasification di Desa Macang Sakti, Kecamatan Sanga Desa, Banyuasin, Sumatera Selatan |
|
dc.title |
Studi Penurunan Permukaan Tanah Akibat dari Penambangan Bawah Tanah Menggunakan Teknologi Underground Coal Gasification di Desa Macang Sakti, Kecamatan Sanga Desa, Banyuasin, Sumatera Selatan |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
kuantitatif |
|
dc.type |
simulasi |
|