Universitas Islam Bandung Repository

Perbaikan Biaya Produksi Untuk Pembuatan Jaket Sweater Rajutan Dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing di Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Teknik
dc.contributor
dc.creator Muhamad Rizki, Asep Yopi
dc.creator Orgianus, Yan
dc.creator Rumana, Asep Nana
dc.date 2017-08-08
dc.date.accessioned 2019-09-12T01:54:02Z
dc.date.available 2019-09-12T01:54:02Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/view/6864
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22700
dc.description Abstract. The calculation of production costs aims to determine the amount of expenditure of production costs incurred. The amount of production costs influenced by the elements contained in the cost of production include the cost of raw materials, labor costs and factory overhead costs. This Final Project research is done in Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung which is a center of knitted garment industry that produces a wide range of garment products, especially sweater. The problem with the company at this time is the lack of product marketing competitiveness caused by the selling price of the product is more expensive than the imported products, thus decreasing the revenue and profit of the company. To determine the cost of production more accurately can be done using the appropriate method. One such method is Activity Based Costing (ABC). Based on current data, the price of imported sweater for this type of man is Rp. 28,000 / unit while for women is Rp. 27,000 / unit. If by using Activity Based Costing method with profit of 10% from cost of goods production, hence average sweater price earned for man type is equal to Rp. 27,750 / unit and for woman sweater is Rp. 27.150 / unit. The result of the research shows that the price difference between the traditional system is higher than the Activity Based Costing system, meaning that HPP with Activity Based Costing system gives higher value compared to traditional HPP system although the difference is not too far. Meanwhile, compared to imported products selling price with Activity Based Costing method can be more competitive, although it must reduce the net profit of the company. The conclusion of the research is to determine the Cost of Production (HPP) on each of the men and women sweater products using Activity Based Costing system, and to compare the selling price of local products with imported products.Keywords: Production Cost, Cost of Production (HPP), Activity Based Costing (ABC) Abstrak. Perhitungan biaya produksi bertujuan untuk mengetahui besarnya pengeluaran biaya produksi yang dikeluarkan. Besarnya biaya produksi di pengaruhi oleh elemen-elemen yang terkandung di dalam biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.  Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung yang merupakan sentra industri rajutan garmen yang memproduksi beraneka macam produk garmen, khususnya sweater. Permasalahan pada perusahaan saat ini yaitu kurangnya daya saing pemasaran produk yang diakibatkan oleh harga jual produk lebih mahal dari pada produk import, sehingga menurunkan pendapatan dan laba perusahaan. Untuk menentukan harga pokok produksi yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat. Salah satu metode tersebut adalah Activity Based Costing (ABC). Berdasarkan data yang ada saat ini harga sweater import untuk jenis pria adalah sebesar Rp. 28,000/unit sedangkan untuk wanita adalah sebesar Rp. 27,000/unit. Apabila dengan menggunakan metode Activity Based Costing dengan laba sebesar 10% dari harga pokok produksi, maka rata-rata harga sweater yang didapat untuk jenis pria adalah sebesar Rp. 27,750/unit dan untuk sweater wanita adalah sebesar Rp. 27,150/unit. Hasil penelitian menunjukan perbedaan harga antara sistem tradisional lebih tinggi dibanding dengan sistem Activity Based Costing, berarti HPP dengan sistem Activity Based Costing memberikan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan HPP sistem tradisional walaupun perbedaanya tidak terlalu jauh. Sedangkan dibandingkan produk import harga jual dengan metode Activity Based Costing bisa lebih bersaing, walaupun harus mengurangi laba bersih perusahaan. Kesimpulan dari penelitian adalah untuk menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) pada masing-masing produk sweater pria dan wanita dengan menggunakan sistem Activity Based Costing, dan untuk membandingkan harga jual produk lokal dengan produk import.Kata Kunci : Biaya Produksi, Harga Pokok Produksi (HPP), Activity Based Costing (ABC)
dc.description Abstrak. Perhitungan biaya produksi bertujuan untuk mengetahui besarnya pengeluaran biaya produksi yang dikeluarkan. Besarnya biaya produksi di pengaruhi oleh elemen-elemen yang terkandung di dalam biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.  Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung yang merupakan sentra industri rajutan garmen yang memproduksi beraneka macam produk garmen, khususnya sweater. Permasalahan pada perusahaan saat ini yaitu kurangnya daya saing pemasaran produk yang diakibatkan oleh harga jual produk lebih mahal dari pada produk import, sehingga menurunkan pendapatan dan laba perusahaan. Untuk menentukan harga pokok produksi yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat. Salah satu metode tersebut adalah Activity Based Costing (ABC). Berdasarkan data yang ada saat ini harga sweater import untuk jenis pria adalah sebesar Rp. 28,000/unit sedangkan untuk wanita adalah sebesar Rp. 27,000/unit. Apabila dengan menggunakan metode Activity Based Costing dengan laba sebesar 10% dari harga pokok produksi, maka rata-rata harga sweater yang didapat untuk jenis pria adalah sebesar Rp. 27,750/unit dan untuk sweater wanita adalah sebesar Rp. 27,150/unit. Hasil penelitian menunjukan perbedaan harga antara sistem tradisional lebih tinggi dibanding dengan sistem Activity Based Costing, berarti HPP dengan sistem Activity Based Costing memberikan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan HPP sistem tradisional walaupun perbedaanya tidak terlalu jauh. Sedangkan dibandingkan produk import harga jual dengan metode Activity Based Costing bisa lebih bersaing, walaupun harus mengurangi laba bersih perusahaan. Kesimpulan dari penelitian adalah untuk menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) pada masing-masing produk sweater pria dan wanita dengan menggunakan sistem Activity Based Costing, dan untuk membandingkan harga jual produk lokal dengan produk import.Kata Kunci : Biaya Produksi, Harga Pokok Produksi (HPP), Activity Based Costing (ABC)
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/view/6864/pdf
dc.source Prosiding Teknik Industri; Vol 3, No 2, Prosiding Teknik Industri (Agustus, 2017); 197-206
dc.source Prosiding Teknik Industri; Vol 3, No 2, Prosiding Teknik Industri (Agustus, 2017); 197-206
dc.source 2460-6502
dc.subject Teknik Industri
dc.subject Biaya Produksi, Harga Pokok Produksi (HPP), Activity Based Costing (ABC)
dc.subject
dc.subject
dc.title Perbaikan Biaya Produksi Untuk Pembuatan Jaket Sweater Rajutan Dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing di Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung
dc.title Perbaikan Biaya Produksi Untuk Pembuatan Jaket Sweater Rajutan Dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing Di Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type kuantitatif
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account