Universitas Islam Bandung Repository

Praproduksi Pemberitaan pada Majalah Harper’s Bazaar Indonesia

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Ilmu Komunikasi
dc.contributor
dc.creator Juniana, Messa Hendiani
dc.creator Baksin, Askurifai
dc.date 2018-09-28
dc.date.accessioned 2019-09-12T03:00:35Z
dc.date.available 2019-09-12T03:00:35Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/12273
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/23336
dc.description Abstract. In Harper's Bazaar Indonesia magazine, the fashion editor doesn’t use traditional journalism methods. Instead, they must search and process data by observing phenomena in the community and finding out what is in the audience's interest. To determine the theme of the edition, search for fashion data, create ideas and fashion concept, the fashion editor needs to research first. Because content in fashion magazine must match the needs of the reader. From this, it can be seen that fashion journalists or fashion editors are related to precision journalism, which is a journalistic activity precision using. Therefore, by using qualitative methods and case study approaches, all questions from the researchers can be answered, such as (1) The search phase of the theme for the problem in the July 2018 edition of Harper Bazaar Indonesia magazine, (2) The fashion rubric preproduction process in the page The List, The Bazaar, Trend Report, and Harper’s Bazaar Fashion, (3) The initial research process of fashion journalists can trigger new trends in the fashion sector.Keyword: Fashion Journalism, Precision Journalism, Magazine Abstrak. Dalam majalah Harper’s Bazaar Indonesia, fashion editor tidak memakai metode jurnalisme yang biasanya atau tradisional. Melainkan, mereka harus mencari dan mengolah data dengan mengamati fenomena di masyarakat dan mencari tahu apa yang sedang digemari khalayak. Untuk menentukan tema edisi, mencari data tentang fesyen, dan membuat ide serta konsep busana, fashion editor membutuhkan riset terlebih dahulu. Karena konten dalam majalah fesyen harus sesuai dengan kebutuhan pembaca. Dari sini dapat dilihat bahwa kerja jurnalis fesyen atau fashion editor memiliki keterkaitan dengan jurnalisme presisi, yang mana merupakan kegiatan jurnalistik yang menekankan ketepatan (presisi) dengan memakai pendekatan ilmu sosial dalam proses kerjanya. Maka dari itu dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus, semua pertanyaan dari peneliti dapat terjawab, diantaranya (1) Tahap pencarian tema untuk isu fesyen dalam majalah Harper’s Bazaar Indonesia edisi Juli 2018, (2) Proses praproduksi rubrik Fashion di halaman The List, The Bazaar, Trend Report, dan Harper’s Bazaar Fashion, (3) Proses riset awal jurnalis fesyen sehingga dapat mencetuskan tren baru di bidang fesyen.Kata Kunci: Jurnalisme Fesyen, Jurnalisme Presisi, Majalah
dc.description Dalam majalah Harper’s Bazaar Indonesia, fashion editor tidak memakai metode jurnalisme yang biasanya atau tradisional. Melainkan, mereka harus mencari dan mengolah data dengan mengamati fenomena di masyarakat dan mencari tahu apa yang sedang digemari khalayak. Untuk menentukan tema edisi, mencari data tentang fesyen, dan membuat ide serta konsep busana, fashion editor membutuhkan riset terlebih dahulu. Karena konten dalam majalah fesyen harus sesuai dengan kebutuhan pembaca. Dari sini dapat dilihat bahwa kerja jurnalis fesyen atau fashion editor memiliki keterkaitan dengan jurnalisme presisi, yang mana merupakan kegiatan jurnalistik yang menekankan ketepatan (presisi) dengan memakai pendekatan ilmu sosial dalam proses kerjanya. Maka dari itu dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus, semua pertanyaan dari peneliti dapat terjawab, diantaranya (1) Tahap pencarian tema untuk isu fesyen dalam majalah Harper’s Bazaar Indonesia edisi Juli 2018, (2) Proses praproduksi rubrik Fashion di halaman The List, The Bazaar, Trend Report, dan Harper’s Bazaar Fashion, (3) Proses riset awal jurnalis fesyen sehingga dapat mencetuskan tren baru di bidang fesyen.Kata Kunci: Jurnalisme Fesyen, Jurnalisme Presisi, Majalah
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/12273/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/downloadSuppFile/12273/2577
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Jurnalistik
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 4, No 2, Prosiding Jurnalistik (Agustus, 2018); 115-122
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 4, No 2, Prosiding Jurnalistik (Agustus, 2018); 115-122
dc.source 2460-6529
dc.subject Jurnalistik
dc.subject Jurnalisme Fesyen, Jurnalisme Presisi, Majalah
dc.subject Jurnalistik
dc.subject Jurnalisme Presisi
dc.title Praproduksi Pemberitaan pada Majalah Harper’s Bazaar Indonesia
dc.title PRAPRODUKSI PEMBERITAAN PADA MAJALAH HARPER’S BAZAAR INDONESIA (Studi Kasus Proses Praproduksi Pemberitaan Rubrik Fashion Edisi Juli 2018 Terkait Penerapan Jurnalisme Presisi)
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif
dc.type Kualitatif, Studi Kasus


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Jurnalistik [280]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account