Universitas Islam Bandung Repository

KRITIK SOSIAL MAKNA PADA SUATU GAMBAR STENSIL “KAMPRET SYNDICATE“

Show simple item record

dc.contributor
dc.creator aditya, muhammad mukhlis
dc.date 2015-02-12
dc.date.accessioned 2019-09-12T03:00:38Z
dc.date.available 2019-09-12T03:00:38Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/488
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/23375
dc.description ARTIKEL ILMIAH SARJANA FIKOM UNISBA TANGGAL KELULUSAN 31 DESEMBER 2014 KRITIK SOSIAL MAKNA PADA SUATU GAMBAR STENSIL “KAMPRET SYNDICATE“ M. MUKLIS ADITYA Program Studi Ilmu Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 email: adityammuklis@gmail.com ABSTRAK. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif. Sebuah karya bisa menjadi alat propaganda perang atau alat mengkritik sesuatu. Dahulu pada era perang dingin, seni visual di ruang publik ini banyak digunakan untuk kepentingan politik dan propaganda seperti yang banyak digunakan dengan tujuan menghadang ideologi. Sejarah perjuangan Indonesia juga tidak lepas dari peran mural, poster dan grafiti sebagai media untuk menyebarkan semangat perjuangan rakyat melawan penjajahan. Bahwa bila di mana ingin melakukan suatu kritikan media gambar stensillah yang bisa menyampaikan pesan kritik melalui karya seni.Bagi “Kampret Syndicate” menggunakan Gambar Stensil ketika ingin mengkritik apa yang dikritiknya merupakan suatu hal yang wajib dilakukan sebagai bentuk kritikan terhadap Pemerintah. Khususnya gambar stensil yang merupakan senjata utama salah satu seniman untuk membuat suatu kritikan, atau bentuk protes. Melihat sedang diombang-ambingnya isu demi isu, hal ini dimanfaatkan oleh para street art untuk melakukan bombing (menggambar) ke setiap tembok.Setiap isu yang menjadi keresahan dan harus melakukan kritikan atau ketidaksetujuan, maka mereka membuat suatu protes yang berbentuk gambar stensil untuk melakukan perlawanan terhadap Calon Legislatif. Karena menurut mereka itu bukan suatu keadilan bagi masyarakat, dan sangat merugikan sekali untuk tidak melawan sistem pemerintah. Kritikan pada Pemerintah suatu kepuasan bagi Kampret Syndicate. Kata Kunci : Komunikasi Politik, Gambar Stensil, Vandalisme ABSTRACT. The approach used in this study is a qualitative approach. Qualitative research method is a method of research based on the philosophy of postpositifsime, is used to examine the condition of natural objects (as his opponent is an experiment) where researchers are as key instruments, the taking of a sample data source and done in a purposive and snowbaal, engineering data collection done by triangulation (combined) are inductive data analysis/qualitative. a work can become a tool of war propaganda or criticize something. In the era of the cold war, the visual art in public space is widely used for propaganda and political purposes such as the widely used with the aim of drawing the ideology. The history of the struggle of Indonesia also did not escape from the role of murals, posters and graffiti as a medium to spread the spirit of the people's struggle against colonialism. That when you where wanting to do a stensillah image media criticism that can convey the message of criticism through works of art. For the "Microbat Syndicate" using an image Stencil when want to criticize what it dikritiknya is a thing that must be done as a form of criticism against the Government. In particular the stencil image is the main weapon of one of the artists to make a criticism, or a form of protest. See is no doubting-ambingnya issue by issue, it is utilized by the bombing to do street art (drawing) to any wall. Each issue of the disquiet and should do the setujuan or criticism, then they make a protest that shaped the image stencil to did the opposition to Legislative Candidates. Because according to them it wasn't a justice for the people, and is very detrimental to not battling the Government System. Criticism on the Government a satisfaction for Shucks Syndicate.   Keywords: Political Communication, Drawing Stencils, Vandalism
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/488/pdf
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 1, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2015); 195-201
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 1, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2015); 195-201
dc.source 2460-6529
dc.subject ILMU JURNALISTIK
dc.subject
dc.title KRITIK SOSIAL MAKNA PADA SUATU GAMBAR STENSIL “KAMPRET SYNDICATE“
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type KUALITATIF, SEMIOTIKA


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Jurnalistik [280]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account