Universitas Islam Bandung Repository

Pengaruh Operating Capacity dan Firm Growth Terhadap Financial Distress dan Implikasinya Pada Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2011 - 2015

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Andayani, Suci
dc.creator Fadilah, Sri
dc.creator Nurcholisah, Kania
dc.date 2016-08-11
dc.date.accessioned 2019-09-12T07:05:15Z
dc.date.available 2019-09-12T07:05:15Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/akuntansi/article/view/4976
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/24919
dc.description Abstract. Financial distress is a condition in which the company experienced financial difficulties characterized by negative operating profit (loss). Financial distress can occur because the company is not able to optimize resources (assets) owned and choose to fund the operation of the debt. The purpose of this study was to determine the effect of operating capacity and firm growth of the financial distress and its implications on the mining company's stock price in 2011 - 2015. The sample used in this study were 18 companies meeting the criteria of 41 mining companies, the total sample in this study as many as 90 financial report of 5 years of observation. The method used is descriptive method with data analysis using quantitative mentode. The results using path analysis method showed that. Partially, there is no influence between: 1) operating capacity and growth of the financial firm distess, and 2) operating capacity and growth of the firm's stock price. While simultaneously, a significant difference between the operating capacity, firm growth, and financial distress to the mining company's stock price of 0.7888, or 78.8%.Abstrak. Financial distress merupakan kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang ditandai dengan laba operasi yang negatif (rugi). Financial distress bisa terjadi karena perusahaan tidak mampu untuk mengoptimalkan sumber daya (aset) yang dimiliki dan memilih untuk mendanai operasi dari hutang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh operating capacity dan firm growth terhadap financial distress dan implikasinya pada harga saham perusahaan pertambangan tahun 2011 – 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan  yang memenuhi kriteria dari 41 perusahaan pertambangan, maka total sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 laporan keuangan dari 5 tahun pengamatan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik analisis data menggunakan mentode kuantitatif. Hasil penelitian menggunakan metode path analysis menunjukan bahwa. Secara parsial tidak terdapat pengaruh antara: 1) operating capacity dan firm growth terhadap financial distess, dan 2) operating capacity dan firm growth terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan, terdapat pengaruh yang signifikan antara operating capacity, firm growth, dan financial distress terhadap harga saham perusahaan pertambangan sebesar 0,7888 atau 78,8%.
dc.description Financial distress merupakan kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang ditandai dengan laba operasi yang negatif (rugi). Financial distress bisa terjadi karena perusahaan tidak mampu untuk mengoptimalkan sumber daya (aset) yang dimiliki dan memilih untuk mendanai operasi dari hutang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh operating capacity dan firm growth terhadap financial distress dan implikasinya pada harga saham perusahaan pertambangan tahun 2011 – 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan  yang memenuhi kriteria dari 41 perusahaan pertambangan, maka total sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 laporan keuangan dari 5 tahun pengamatan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik analisis data menggunakan mentode kuantitatif. Hasil penelitian menggunakan metode path analysis menunjukan bahwa. Secara parsial tidak terdapat pengaruh antara: 1) operating capacity dan firm growth terhadap financial distess, dan 2) operating capacity dan firm growth terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan, terdapat pengaruh yang signifikan antara operating capacity, firm growth, dan financial distress terhadap harga saham perusahaan pertambangan sebesar 0,7888 atau 78,8%.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/akuntansi/article/view/4976/pdf
dc.rights Copyright (c) 2016 Prosiding Akuntansi
dc.source Prosiding Akuntansi; Vol 2, No 2, Prosiding Akuntansi (Agustus, 2016); 619-627
dc.source Prosiding Akuntansi; Vol 2, No 2, Prosiding Akuntansi (Agustus, 2016); 619-627
dc.source 2460-6561
dc.subject Proceedings of Accounting
dc.subject Operating Capacity, Operating Profit Growth, Financial Distress, and Stock Price
dc.subject Akuntansi
dc.subject inventory turnover;profit growth;financial distress;harga saham
dc.title Pengaruh Operating Capacity dan Firm Growth Terhadap Financial Distress dan Implikasinya Pada Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2011 - 2015
dc.title Pengaruh Operating Capacity dan Firm Growth Terhadap Financial Distress dan Implikasinya Pada Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2011 - 2015
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Qualitative
dc.type kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account