Abstract. Silk batik fabric production activities in Indonesia are increasing very rapidly along with the development of sophisticated technology. The succes or failure of production activities that are carried out is often caused by mismatches in the cost of raw material invetories that are less effective, the availability of raw materials that are inefficient and often hampered. This study aims to analyze the raw material inventory of silk batik products to minimize inventory costs. Theis research is teh Batik Komar House as a company that manufactures various kinds of batik cloth, including producing silk batik cloth. Tha Lot For Lot (LFL) and Part Period Balancing (PPB) methods are used to find out what the minimum and most efficient inventory of raw materials for silk fabric batik products is to conduct production activities. The results after the calculation of raw materials using the Lot For Lot (LFL) method get a result of Rp. 790,452,000 while the calculation of raw materials using the Part Period Balancing (PPB) method gets a results of Rp. 759,808,866.Keywords: Inventory Control,LFL,PPB,CostsAbstrak. Kegiatan produksi kain batik sutra di Indonesia meningkat sangat pesat seiring berkembangnya teknologi yang canggih. Keberhasilan atau kegagalan kegiatan produksi yang terlaksana sering kali disebabkan oleh ketidaksesuaian biaya persediaan bahan baku yang kurang efektif, ketersediaan bahan baku yang kurang terpenuhi, sehingga kegiatan produksi tidak efisien dan sering kali terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persediaan bahan baku produk batik sutra untuk meminimukan biaya persediaan. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Studi kasus pada penelitian ini adalah Rumah Batik Komar sebagai perusahaan yang memproduksi berbagai macam kain batik yang diantaranya memproduksi kain batik sutra. Metode Lot For Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB) digunakan untuk mengetahui berapa hasil biaya persediaan bahan baku produk batik kain sutra yang paling minimum dan efisien untuk melakukan kegiatan produksi. Hasilnya setelah dilakukan perhitungan bahan baku  menggunakan metode Lot For Lot (LFL)  mendapatkan hasil Rp. 790.452.000 sedangkan perhitungan bahan baku menggunakan metode Part Period Balancing (PPB) mendapatkan hasil Rp. 759.808.866.Kata Kunci: Kunci: Pengendalian Persediaan, LFL,PPB,Biaya