Description:
Polusi udara sangat berisiko terhadap kesehatan manusia, ditunjukan dengan 7 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2012. Efek buruk dari polusi udara dapat menyebabkan penurunan fungsi paru. Populasi yang berisiko mengalami masalah pernapasan akibat terpapar asap kendaraan dalam jangka panjang, salah satunya polisi lalulintas, sedangkan polisi staf sangat minimal terpapar polusi udara . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan fungsi paru polisi lalulintas dengan polisi staf di wilayah hukum Polres Cianjur periode Januari-Juni 2015. Desain penelitian bersifat analitik dengan rancangan potong lintang terhadap masing-masing 33 subjek yang berprofesi sebagai polisi lalulintas dan polisi staf. Dilakukan pengukuran karakteristik usia dan BMI. pengukuran fungsi paru dengan menggunakan parameter FEV1,FVC, dan FEV1/FVC dengan spirometri, kemudian dibandingkan antara kedua populasi polisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai FEV1 polisi staf vs polisi lalulintas: 3,21 liter (+ 0,48) VS 2,82 liter (+ 0,3) dengan nilai p= 0,000. Nilai FVC rata-rata polisi staf vs polisi lalulintas: 3,57 liter (+ 0,46) VS 3,24 liter (+ 0,39) dengan nilai p=0,003. Nilai FEV1/FVC polisi staf vs polisi lalulintas: 89,68 % (+ 6,42) vs 87,22 % (+ 4,89) dengan nilai p=0,015. Simpulan hasil penelitian menunjukan fungsi paru pada polisi staf lebih baik secara signifikan dari pada polisi lalulintas.