Description:
Aktivitas fisik merupakan salah satu upaya yang penting untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan atau kebugaran jasmani. Salah satu bentuk dari aktivitas fisik yaitu olahraga. Perkembangan teknologi saat ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan aktivitas fisik, selain masalah waktu dan biaya. Seseorang dengan gaya hidup duduk terus menerus saat bekerja atau kebiasaan aktivitas fisik yang rendah (sedentary) memiliki risiko mengalami low back pain yang biasa di rasakan pada usia 25-50 tahun. Olahraga perlu memperhatikan jenis dan waktu, karena dengan waktu yang berlebihan dan jenis yang tidak tepat dapat memperburuk dari low back pain disability, ketika dilakukan dengan waktu dan jenis yang tepat dapat mengurangi dari risiko low back pain disability. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan olahraga dengan risiko low back pain disability pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data Low Back Pain Disability diperoleh dengan menggunakan kuesioner Modified Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire. Analisis data menggunakan tes Fisher’s exact dengan jumlah responden sesuai dengan kriteria inklusi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa subjek penelitian pada kelompok yang berolahraga seluruhnya mengalami derajat low back pain disability minimal (100%), dan pada kelompok yang tidak berolahraga ditemukan 7 orang yang mengalami derajat low back pain disability moderate (11,67%). Berdasarkan hasil uji statistik bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga dengan low back pain disability pada subjek penelitian (p = 0,011) Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan olahraga dengan low back pain disability.