Description:
Abstrak: Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian pengaruh perbedaan pelarut ekstraksi terhadap kadar senyawa yang berpotensi sebagai analgetik dari ekstrak daun dan buah karamunting ( Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk. ). Ekstraksi senyawa dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Pengujian kadar dilakukan terhadap senyawa flavonoid dan tanin. Pengukuran kadar senyawa yang berpotensi analgetik pada sampel dilakukan dengan metode spektrofotometer UV-Sinar tampak. Dari hasil penapisan fitokimia pada daun dan buah karamunting diketahui positif mengandung senyawa tanin dan flavonoid yang merupakan senyawa yang akan diukur kadarnya sebagai senyawa yang berpotensi analgetik. Kadar senyawa flavonoid yang diperoleh menunjukkan bahwa senyawa flavonoid banyak terdapat baik pada ekstrak daun dan buah dalam pelarut semi polar. Hasil penetapan kadar flavonoid dalam ektrak daun adalah 0,059% (n-heksan), 0,463% (etil asetat) dan 0,114% ( metano)l, sedangkan dalam ekstrak buah 0,129% (n-heksan), 0,423% (etil asetat) dan 0,174% (metanol). Hasil penetapan kadar memperlihatkan bahwa tanin banyak terdapat dalam pelarut polar baik pada ekstrak daun maupun buah. Hasil penetapan kadar tanin dalam ektrak daun dalam ekstrak daun dalam pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol berturut-turut adalah 0,038%; 0,061%; dan 0,089%. Sedangkan kadar tanin dalam ekstrak buah dalam ekstrak daun dalam pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol berturut-turut adalah 0,048%; 0,058%; dan 0,076%.