dc.contributor |
Fakultas Psikologi |
|
dc.creator |
Amalia, Amalia |
|
dc.creator |
Rositawati, Sita |
|
dc.date |
2020-01-27 |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/20603 |
|
dc.identifier |
10.29313/.v0i0.20603 |
|
dc.description |
Abstract. Changes in interactions that occur in the family can affect other family members, as well as divorce. As a result of divorce a husband and wife will have a negative impact on other family members, especially children resulting from the marriage of the husband and wife. With a family condition that is not functioning due to parental divorce can have a negative impact on children, especially adolescents both physiologically and psychologically. After a parent divorce, not a few teens who lose attention and guidance from their parents. So that adolescents tend to seek attention outside the environment, this is what can plunge adolescents into negative relationships. Based on the results of interviews with members of the Broken Home Bandung community, children try to channel negative emotions towards positive ones such as adding friendship, actively participating in social activities outside the home, caring for themselves and trying to meet their own personal needs. The purpose of this study was to obtain empirical data and a picture of Self-Compassion of children whose parents divorced as teenagers. The theoretical concept used is Self-Compassion by Kristin Neff (2003). The method used is Pearson correlation with a sample of 30 people. Data collection on the Self-Compassion variable was carried out using a Self-Compassion Scale (SCS) measuring instrument from Kristin Neff., Ph.D (2003) consisting of 26 items. The results obtained are 16 people have high Self-Compassion, 14 others low.Keywords: Self-Compassion, Adolescents, Broken Home.Abstrak. Perubahan interaksi yang terjadi dalam keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lainnya, begitupula dengan perceraian. Akibat dari perceraian pasangan suami istri akan berdampak buruk bagi anggota keluarganya yang lain terutama anak hasil dari pernikahan suami istri tersebut. Dengan kondisi keluarga yang tidak berfungsi dikarenakan perceraian orangtua dapat memberikan dampak negatif pada anak khususnya remaja secara fisiologis maupun psikologis. Setelah terjadi perceraian orangtua, tidak sedikit remaja yang kehilangan perhatian serta bimbingan dari orangtuanya. Sehingga remaja cenderung mencari perhatian dilingkungan luar, hal ini lah yang dapat menjerumuskan remaja pada pergaulan negatif. Berdasarkan hasil wawancara pada anggkota komunitas Broken Home Bandung, anak berusaha menyalurkan emosi negatif kearah yang positif seperti menambah pergaulan dan pertemanan, aktif mengikuti kegiatan sosial diluar rumah, merawat diri sendiri dan mencoba memenuhi kebutuhan personal sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data empirik dan gambaran Self-Compassion anak yang orangtua bercerai saat remaja. Konsep teori yang digunakan adalah Self-Compassion oleh Kristin Neff (2003). Metode yang digunakan adalah korelasi pearson dengan jumlah sampel 30 orang. Pengambilan data pada variabel Self-Compassion dilakukan dengan menggunakan alat ukur Self-Compassion Scale (SCS) dari Kristin Neff., Ph.D (2003) yang terdiri dari 26 item. Hasil yang didapatkan adalah 16 orang memiliki Self-Compassion tinggi 14 orang lainnya rendah.Kata Kunci: Self-Compassion, Remaja, Broken Home. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
eng |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/20603/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2020 Prosiding Psikologi |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 6, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2020); 52-56 |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 6, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2020); 52-56 |
|
dc.source |
2460-6448 |
|
dc.source |
10.29313/.v0i0 |
|
dc.subject |
Psikologi |
|
dc.subject |
Self-Compassion, Remaja, Broken Home. |
|
dc.title |
Studi Deskriptif Self-Compassion Anak yang Orangtuanya Bercerai Saat Remaja pada Anggota Komunitas Broken Home Bandung |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
kualitatif |
|