Abstract. Pawnshop is a non-bank financial institution that provides loans to the public with special characteristics, namely legally pawning. An important aspect of measuring performance is efficiency. The overall performance development seen from the financial performance indicators from 2015-2019 has fluctuated. The author will examine how the level of performance efficiency of Sharia Pawnshops, what is the benchmark level of Sharia Pawnshops and what is the potential improvement for Sharia Pawnshops for the 2015-2019 period. The method in this research is quantitative with a non-parametric approach using the Data Envelopment Analysis method. Data collection was carried out in time series, namely the Sharia Pawnshop financial report data for the period 2015-2019. The input in this study is liabilities, assets and expenditures, while the output in this study is Rahn income and financing. The results of the research based on the discussion above are as follows: (1) the level of efficiency is found in Sharia Pawnshops in 2015, 2016, 2017 and 2019. (2) DMUs that have become the most benchmarked are Sharia Pegadaian in 2017 and 2019 1 time. (3) The performance of Sharia Pawnshops in 2018 saw a decline in performance. Optimizing the performance of Sharia Pegadaian using the VRS model in 2018 can reduce liabilities by 2.84%, reduce expenses by 4.79%, increase revenue by 6.5%, and increase rahn financing by 2.45%Key Words: Sharia Pawnshop Performance, Efficiency, DEA Abstrak. Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan ciri yang khusus, yaitu secara hukum gadai. Aspek penting dalam pengukuran kinerja adalah efisiensi. Perkembangan kinerja secara keseluruhan dilihat dari indikator kinerja keuangan dari tahun 2015-2019 mengalami fluktuatif. Penulis akan meneliti bagaimana tingkat efisiensi kinerja Pegadaian Syariah, bagaimana tingkat benchmarked Pegadaian Syariah dan bagaimana potential improvement Pegadaian Syariah periode 2015-2019. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan non parametrik menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Pengumpulan data dilakukan secara time series yaitu data laporan keuangan Pegadaian Syariah  periode 2015-2019. Input dalam penelitian ini yakni liabiltas, asset dan pengeluaran, sedangkan output dalam penelitian ini yakni pendapatan dan pembiayaan rahn. Hasil penelitian berdasarkan pembahasan di atas yaitu sebagai berikut: (1) tingkat efisien terdapat pada Pegadaian Syariah tahun 2015, 2016, 2017  dan 2019. (2) DMU yang paling banyak menjadi benchmarked yaitu Pegadaian Syariah pada tahun 2017 dan 2019 sebanyak 1 kali. (3) Kinerja Pegadaian Syariah pada tahun 2018 terjadi penurunan kinerja. Optimalisasi kinerja Pegadaian Syariah menggunakan model VRS pada tahun 2018 dapat mengurangi liabilitas sebesar 2,84%, mengurangi pengeluaran sebesar 4,79%, pendapatan ditambah sebesar 6,5%, dan pembiayaan rahn ditambah sebesar 2,45%.Kata Kunci: Kinerja Pegadaian Syariah , Efisiensi, Data Envelopment Analysis