Universitas Islam Bandung Repository

Analisis Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi dan Wahbah Az-Zuhaili terhadap Zakat Saham dan Obligasi

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Syariah
dc.creator Oktaviani, Alni
dc.creator Malik, Zaini Abdul
dc.creator Agus Putra, Panji Adam
dc.date 2020-08-30
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:16:02Z
dc.date.available 2021-03-15T03:16:02Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/24600
dc.identifier 10.29313/syariah.v6i2.24600
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/28053
dc.description Abtract. Islam as a teaching that requires attention to those who are in poverty. The desire of Islam to help them is applied by the payment of zakat in Islam. Ijtihad in the field of zakat has been broken down by Yusuf al-Qardhawi by making many new categories of zakat, one of which is zakat shares and bonds. The background of Yusuf al-Qardhawi's ijtihad on zakat shares and bonds is that there is a difference of opinion Sheikh Abdur Rahman Isa who said that not all types of shares must be adhered to, then this opinion was supported by Wahbah Az-Zuhaili. Yusuf al-Qardhawi did not agree with that opinion , Yusuf alQadhawi said that all shares must be zakatable if it is sufficient to be zakati.The problems in this study are: What is the view of Yusuf al-Qardhawi and Wahbah az-Zuhaili regarding the Zakah on Shares and Bonds. And the comparison of opinions about both Zakah on Shares and Bonds.To answer some of these problems the researchers conducted research with a library research approach. Namely research carried out using Literature (literature), both in the form of notebooks, and reports on the results of previous studies. This study uses a qualitative method. This study uses a comparative study that is a study comparing two or more symptoms. In this study, we want to compare the views of Yusuf al-Qardhawi and Wahbah Az-Zuhaili regarding Zakah on shares and bonds.Based on the results of the study, it can be concluded that, according to Yusuf Al-Qardhawi all types of company shares must be punished, if the trading company is 2.5% and if the industrial company is 10% of the net profit. According to Wahbah az-Zuhaili, only pure companies are required to pay zakat of 2.5% of their shares. According to the opinion of the two bond obligatory zakat with a level of 2.5%.Keywords: Zakat, Stock, and Bond, Yusuf Qardhawi, Wahbah Az-Zuhaili Abstrak. Islam sebagai sebuah ajaran yang menghendaki adanya perhatian pada mereka yang berada dalam jurang kemiskinan. Keinginan Islam untuk membantu mereka diaplikasikan dengan ditunaikannya zakat dalam agama Islam. Ijtihad dalam bidang zakat telah didobrak oleh Yusuf al-Qardhawi dengan membuat banyak karegori baru tentang zakat, salah satunya yaitu zakat saham dan obligasi. Yang melatarbelakangi Yusuf al-Qardhawi melakukan ijtihad tentang zakat saham dan obligasi yaitu, adanya perbedaan pendapat Syekh Abdur Rahman Isa yang mengatakan tidak semua jenis saham wajib dizakati kemudian pendapat ini di dukung oleh Wahbah Az-Zuhaili.Yusuf al-Qardhawi tidak setuju dengan pendapat tersebut, Yusuf alQadhawi mengatakan semua saham wajib dizakati apabila telah mencukupi syarat untuk dizakati.Permasalahan pada penelitian ini adalah: Bagaimana pandangan Yusuf al-Qardhawi dan Wahbah az-Zuhaili mengenai Zakat Saham dan Obligasi. Dan Perbandingan Pendapat keduanya tentang Zakat Saham dan Obligasi.Untuk menjawab beberapa permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan penelitian kepustakaan (library research). Yaitu penelitian yang dilaksanakan menggunakan Literatur (kepustakaan), baik berupa buku catatan, maupun laporan hasil penelitian terdaulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan penelitian komperatif yaitu penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih. Dalam penelitian ini ingin membandingkan pandangan Yusuf al-Qardhawi dan Wahbah Az-Zuhaili mengenai Zakat Saham dan Obligasi.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, menurut Yusuf Al-Qardhawi semua jenis saham perusahaan wajib dizakati, jika perusahaan perdangan 2.5% dan jika perusahaan industri murni 10% dari keuntungan bersih. Sedangkan menurut Wahbah az-Zuhaili, hanya perusahaan murni saja yang wajib zakat atas sahamnya sebesar 2.5%. Meurut pendapat keduanya zakat obligasi itu wajib dengan kadar 2.5%.Kata Kunci: Zakat, Saham dan Obligasi, Yusuf Qardhawi, Wahbah Az-Zuhaili
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/24600/pdf
dc.rights Copyright (c) 2020 Prosiding Hukum Ekonomi Syariah
dc.source Prosiding Hukum Ekonomi Syariah; Vol 6, No 2, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah (Agustus, 2020); 711-714
dc.source Prosiding Keuangan & Perbankan Syariah; Vol 6, No 2, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah (Agustus, 2020); 711-714
dc.source 2460-2159
dc.source 10.29313/syariah.v6i2
dc.subject Hukum Ekonomi Syariah
dc.subject Zakat, Saham dan Obligasi, Yusuf Qardhawi, Wahbah Az-Zuhaili
dc.title Analisis Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi dan Wahbah Az-Zuhaili terhadap Zakat Saham dan Obligasi
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account