Universitas Islam Bandung Repository

Analisis Pendapat Imam Madzhab Arba’ah dalam Penentuan Batas Akhir Salat Isya dan Implikasinya terhadap Penetapan Jadwal Waktu Salat di Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Syariah
dc.creator Firmansyah, Agus
dc.creator Fawzi, Ramdan
dc.creator Rosyadi, Fahmi Fatwa
dc.date 2020-08-27
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:17:15Z
dc.date.available 2021-03-15T03:17:15Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_keluarga_islam/article/view/24521
dc.identifier 10.29313/islamic family.v6i2.24521
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/28124
dc.description Abstract. The fourth sect as a the bigger segt in islam and approved in Indonesia. Is islam thought the fourth sect has different each other and in this research is about the differentiation of the deadline of isha prayer. There is three opinions. First is until before morning prayer, second until middle nighrt and the last is until one-third of the night. Kemenag does not decided the deadline of prater, and only provide the criteria og the beginning of prayer. Rhe method used to in determine the beginning of isha prayer not only quran and hadist however astronomy  or hisab method. This research use qualitative research method and descriptive analysis and literature review. And the result of this research is the priest of fourth sech has a different judgement to decide the deadline for prayer. And Kemenag only explain the criteria the beginning of prayer.Keyword : Forth Sect, Isha Prayer, and Kemenag  Abstrak. Madzhab arba’ah kita kenal sebagai madzhab 4 imam yang terbesar dan diakui di Indonesia, dalam khazanah fiqih Imam arba’ah terdapat perbedaan, dan perbedaan yang di angkat disini adalah tentang batas akhir waktu salat isya, ada yang berpendapat sampai akhir, sampai pertengahan dan sepertiga malam. Kemenag tidak menentukan Batasan akhir waktu salat isya, namun hanya memberikan kriteria awal waktu salat isya, metode yang digunakan dalam penentuan awal waktu salat isya kemenag bukan hanya merujuk pada al-qur’an dan hadits namun menggunakan metode astronomis atau kita kenal hisab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, tehnik data yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan.  Hasil dari penelitian ini adalah para ulama madzhab arba’ah berbeda pendapat dalam menentukan batas akhir waktu salat karena melihat dari beberapa hadits yang mereka rujuk, dan kemenag hanya menjelaskan awal waktu salat saja menurut kriteria yang kemenag jelaskan. Kata Kunci : Madzhab Arba’ah, Salat Isya, Kemenag
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_keluarga_islam/article/view/24521/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_keluarga_islam/article/downloadSuppFile/24521/4675
dc.rights Copyright (c) 2020 Prosiding Hukum Keluarga Islam
dc.source Prosiding Hukum Keluarga Islam; Vol 6, No 2, Prosiding Hukum Keluarga Islam (Agustus, 2020); 48-50
dc.source Prosiding Hukum Keluarga Islam; Vol 6, No 2, Prosiding Hukum Keluarga Islam (Agustus, 2020); 48-50
dc.source 2460-6391
dc.source 10.29313/islamic family.v6i2
dc.subject Hukum Keluarga Islam
dc.subject Madzhab Arba’ah, Salat Isya, Kemenag
dc.title Analisis Pendapat Imam Madzhab Arba’ah dalam Penentuan Batas Akhir Salat Isya dan Implikasinya terhadap Penetapan Jadwal Waktu Salat di Kota Bandung
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account