Universitas Islam Bandung Repository

Implikasi Akta Pengikatan Perjanjian Jual Beli Tanah Dalam Peralihan Hak Guna Bangunan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (Studi Putusan No. 55/Pdt.G/2019/PN.Cbn)

Show simple item record

dc.contributor
dc.creator Dewani, Alnada
dc.creator Firmansyah, Dr. Arif
dc.date 2021-01-20
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:33:15Z
dc.date.available 2021-03-15T03:33:15Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/24984
dc.identifier 10.29313/.v7i1.24984
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/28266
dc.description Abstract. The right to control from the State regulates the legal relationship between one subject and another subject related to land, including buying and selling, exchange, grants, and so on. In addition, the right to control the State also stipulates that the transfer of rights must be registered. Land rights will be obtained after conducting a transaction such as buying and selling. This study aims to determine the implications of the deed of land sale and purchase agreement in the transfer of building use rights according to Government Regulation no. 24 of 1997 concerning Land Registration and to find out the decision in case No. 55 / Pdt.G / 2019 / PN.Cbn linked to Government Regulation No. 24 of 1997 concerning Land Registration. The results of this study show that regarding PPJB rules, rules should be made regarding the position and the process is clearly regulated so as not to create a legal vacuum.Abstrak. Hak Negara mengatur hubungan hukum antara subyek satu dengan subyek yang lainnya yang berkaitan dengan tanah antara lain jual beli, tukar menukar, hibah, dan sebagainya. Selain itu hak menguasai Negara juga mengatur bahwa dalam peralihan hak harus didaftarkan. Permasalahan timbul Apabila obyek yang diperjual belikan adalah tanah dan bangunan berupa perumahan yang dibeli secara kredit sehingga sertifikat hak atas tanah masih dalam penjaminan di Bank dalam bentuk Kredit Perumahaan Rakyat (KPR).  Sehingga masih dalam proses pengurusan atau obyek jual beli belum dapat terbayar lunas oleh pembeli, untuk mengatasi hal tersebut dapat dibuat Perjanjian Pengikatan Jual beli (PPJB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi akta pengikatan perjanjian jual beli tanah dalam peralihan hak guna bangunan menurut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan untuk mengetahui putusan perkara No. 55/Pdt.G/2019/PN.Cbn dikaitkan dengan Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Hasil penelitian ini memperlihatkan Mengenai aturan PPJB seharusnya dibuat aturan tentang kedudukan dan prosesnya diatur dengan jelas sehingga tidak menimbulkan kekosongan hukum.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/24984/pdf
dc.rights Copyright (c) 2021 Prosiding Ilmu Hukum
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 7, No 1, Prosiding Ilmu Hukum (Februari, 2021); 190-192
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 7, No 1, Prosiding Ilmu Hukum (Februari, 2021); 190-192
dc.source 2460-643X
dc.source 10.29313/.v7i1
dc.subject Ilmu Hukum
dc.subject Implikasi Hukum, Hak Atas Tanah, Perjanjian Pengikatan Jual Beli
dc.title Implikasi Akta Pengikatan Perjanjian Jual Beli Tanah Dalam Peralihan Hak Guna Bangunan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (Studi Putusan No. 55/Pdt.G/2019/PN.Cbn)
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Ilmu Hukum [914]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Hukum

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account