Description:
Abstract. Using monoclonal antibodies as a therapy for a disease is one of the strategies developed in the world of health, because monoclonal antibodies are very specific to a particular molecule or pathogen and can bind it with good affinity. In a previous study by Haiyan Zhao et al., (2016) monoclonal antibodies as a candidate for inhibiting zika virus have been found, namely ZV-2 and ZV-48. The purpose of this study is to compare which is better between ZV-2 and ZV-48 based antibody-antigen docking methods. In this research, identification of interactions between ZV-2 and ZV-48 antibodies against E protein (DIII) of zika virus using PatchDock algorithm and further observed using Biovia Discovery Studio 2019 software. Based on the results of docking, ZV-2 and ZV-48 antibodies have binding affinity with the E protein (DIII) of 5KVD and 5KVE, the best results are shown ZV-2 antibodies with ACE scores -154.86 kj/mol and -115.85 kj/mol, respectively. While ZV-48 antibodies had ACE scores of -110.38 kj/mol and 69.83 kj/mol, respectively. Thus, ZV-2 antibodies are predicted to be a good candidate potential for inhibit the E protein (DIII) of zika virus.Keywords: Monoklonal antibodies, in silico, antibodi-antigen docking, E protein, zika virus.Abstrak. Menggunakan antibodi monoklonal sebagai terapi suatu penyakit merupakan salah satu strategi yang dikembangkan dalam dunia kesehatan, karena antibodi monoklonal bersifat sangat spesifik terhadap suatu molekul atau patogen tertentu dan dapat mengikatnya dengan afinitas yang baik. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Haiyan Zhao et al., (2016) telah berhasil ditemukan antibodi monoklonal sebagai kandidat penghambat virus zika yaitu ZV-2 dan ZV-48. Tujuan dari penelitian ini yaitu dapat membandingkan mana yang lebih baik antara ZV-2 dan ZV-48 berdasarkan penambatan molekuler berbasis antibodi-antigen. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi terhadap interaksi yang terjadi antara antibodi ZV-2 dan ZV-48 terhadap protein E (DIII) virus zika menggunakan algoritma PatchDock dan diamati lebih lanjut menggunakan software Biovia Discovery Studio 2019. Berdasarkan hasil penambatan molekuler, kedua antibodi (ZV-2 dan ZV-48) memiliki afinitas pengikatan terhadap protein E (DIII) 5KVD dan 5KVE, hasil paling baik ditunjukan antibodi ZV-2 dengan ACE score masing-masing -154,86 kj/mol dan -115,85 kj/mol, sementara antibodi ZV-48 memiliki ACE score masing-masing -110,38 kj/mol dan 69,83 kj/mol. Dengan demikian, antibodi ZV-2 diprediksi memiliki potensi hambatan yang lebih baik terhadap protein E (DIII) virus zika.Kata Kunci: Antibodi monoklonal, in silico, penambatan molekuler berbasis antibodi-antigen, protein E, virus zika.