Universitas Islam Bandung Repository

Studi tentang Manusia Gerobak

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Ilmu Komunikasi
dc.creator Amajida, Zulfa Faujiyyah
dc.creator Suherman, Maman
dc.date 2021-01-22
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:52:42Z
dc.date.available 2021-03-15T03:52:42Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/humas/article/view/25796
dc.identifier 10.29313/.v7i1.25796
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/29145
dc.description Abstrack: Cart Man increasingly stand out as a phenomenon that is part of the social inequality. Researchers further study using qualitative methods with a phenomenology approach. Researchers use Alfred schutz's theory to uncover the motives, meaning, and experience of the cart man include as experience of communication, Max Weber's theory of Social Construction as well as the theory of Berger and Luckman's about the Construction of Social Reality as the sole builder of the meaning of life. Whereas, data collection involves by interview, observation, literature, and documentation. The result of this research, there are three main point where they casually calling for their life as a cart man, they enjoy this because the aid they got is pouring in, and thankful that there are people who like them. Three of these meaning of life be affected by limited reference in life of cart man.Keywords: Cart Man, motive, meaning, and experience.Abstrak: Manusia gerobak semakin menonjol sebagai fenomena yang menjadi bagian dari kesenjangan sosial di tengah semakin meningkatnya kemiskinan. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi guna dapat menelaah lebih mendalam mengenai kehidupan mereka. Peneliti menggunakan teori Alfred Schutz untuk mengetahui motif, makna, dan pengalaman sadar manusia gerobak termasuk pengalaman komunikasi, teori Max Weber mengenai Konstruksi Sosial, teori Berger dan Luckman mengenai Konstruksi Realitas Sosial, dan juga teori Komunikasi Interpersonal sebagai penunjang terbentuknya makna hidup itu sendiri. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini terdapat tiga point utama dimana mereka memaknai hidupnya sebagai manusia gerobak dengan santai karena sudah terbiasa hidup di jalanan, menikmatinya karena bantuan terus mengalir, dan bersyukur ternyata masih ada orang-orang seperti mereka. Ketiga makna hidup ini dipengaruhi oleh terbatasnya bingkai referensi dalam hidup manusia gerobak.Kata Kunci: Manusia gerobak, motif, makna, dan pengalaman
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Prosiding Hubungan Masyarakat
dc.publisher Prosiding Hubungan Masyarakat
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/humas/article/view/25796/pdf
dc.rights Copyright (c) 2021 Prosiding Hubungan Masyarakat
dc.source Prosiding Hubungan Masyarakat; Vol 7, No 1, Prosiding Hubungan Masyarakat (Februari, 2021); 180-185
dc.source Prosiding Hubungan Masyarakat; Vol 7, No 1, Prosiding Hubungan Masyarakat (Februari, 2021); 180-185
dc.source 2460-6510
dc.source 10.29313/.v7i1
dc.subject Hubungan Masyarakat
dc.subject Manusia gerobak, motif, makna, dan pengalaman.
dc.title Studi tentang Manusia Gerobak
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Hubungan Masyarakat [793]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account